InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Persediaan minyak sawit Malaysia pada akhir Juni 2022 kemungkinan naik ke level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir, akibat dari merosotnya kegiatan ekspor menyusul kembalinya ekspor CPO dan turunannya yang dilakukan Indonesia, dalam survey yang dilakukan Reuters, Selasa lalu.
Stok minyak sawit di Malaysia diprediksi naik 12,3% dari bulan sebelumnya menjadi 1,7 juta ton, dari analisa delapan pedagang. Produksi juga tercatat meningkat 8,3% menjadi 1,58 juta ton, level tertinggi sejak Desember 2021.
Diansir The Star, pasokan akan meningkat, namun produksi akan berkurang di Semenanjung Malaysia, kemungkinan karena pabrik mengurangi pembelian buah sawit, kata Sathia Varqa, salah satu pendiri Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura.
BACA JUGA : Stok Minyak Sawit Malaysia Juni 2022 Melonjak 8,76%
Beberapa pabrik untuk sementara menghentikan produksi selama minggu terakhir bulan Juni karena harga yang tidak menguntungkan setelah penurunan dramatis 22% dalam kontrak patokan minyak sawit mentah.
Sebelumnya ekspor mengalami peningkatan, namun pada Mei lalu setelah larangan ekspor dari Indonesia dicabut langsung turun 9,9% menjadi 1,22 juta ton dan mulai menerapkan kebijakan guna meningkatkan ekspor.
Sejak pencabutan larangan ekspor, harga minyak sawit telah melemah secara signifikan tetapi ekspor Indonesia tidak meningkat secara agresif seperti yang diharapkan, kata Ronny Lau, seorang pedagang dari perusahaan perdagangan komoditas yang berbasis di Singapura, Four Bung.
Indonesia telah menaikkan kuota ekspor minyak sawitnya dan sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan mandatori campuran biodiesel sawit untuk menopang harga bagi petani di saat persediaan minyak sawit domestik sedang tinggi. (T2)