InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Pemerintah Malaysia menyatakan bahwa pihaknya siap membantu pelaku minyak nabati India dalam memenuhi permintaan minyak sawit, menyusul adanya potensi pasokan yang tidak menentu dari pemasok utama Indonesia.
Dilansir The Edge Markets, Diprediksi permintaan minyak sawit di India bakal mengalami lonjakan menjadi sekitar 800 ribu ton per bulan selama enam bulan ke depan, Menteri Industri dan Komoditas Perkebunan Malaysia Datuk Zuraida Kamaruddin mengatakan dalam sebuah pernyataan, mengutip data dari Asosiasi Produsen Minyak Nabati India.
Minyak nabati menjadi bahan baku berbagai industri di India. Ini digunakan dalam pengolahan makanan, roti, makanan ringan lokal, kue, kosmetik, dan sebagainya. Reli harga diatur untuk mengalir ke perusahaan, pengecer lokal, dan akhirnya ke konsumen dalam bentuk biaya yang lebih tinggi.
Sektor pertanian India terkena dampak karena sekitar 35% pupuk yang digunakan berasal dari impor. Komponen kunci dalam pupuk adalah kalium yang pemasok utamanya adalah Belarus dan Rusia. Dengan Rusia melancarkan serangan di Ukraina menggunakan Belarus, harga pupuk semakin naik. (T2)