InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Harga minyak sawit mentahn (CPO) di Bursa Berjangka Malaysia melonjak 4% pada Kamis (6/10/202) pagi, naik untuk sesi keenam berturut-turut, menyusul melonjaknya harga minyak kedelai Bursa Chicago dan meningkatnya harga minyak mentah.
Dilansir Reuters, kontrak minyak sawit acuan FCPOc3 untuk pengiriman Desember 2022 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik RM 160, atau terdapat kenaikan sekitar 4,39%, menjadi RM 3.802 (US$ 821,34) per ton pada awal perdagangan.
Tercatat harga minyak mentah jenis Brent naik untuk sesi keempat, pada level tertinggi selama tiga minggu terakhir, setelah OPEC+ sepakat untuk memperketat pasokan minyak mentah global dengan kesepakatan memangkas produksi sekitar 2 juta barel per hari, langkah ini merupakan pengurangan terbesar sejak 2020 lalu.
BACA JUGA: Wali Kota Subulussalam Adakan Forum Bisnis Pengelolaan SDA untuk Sawit Berkelanjutan
Minyak mentah berjangka yang lebih kuat membuat CPO menjadi pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel.
Masih merujuk Reuters, harga kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,3%, untuk hari keempat. Sementara untuk Bursa Dalian ditutup selama seminggu untuk liburan.
BACA JUGA: Bank BJB Teken Pakta Integritas Bersama BPDP Kelapa Sawit
Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
Analis Teknis Reuters, Wang Tao mencatat, harga CPO bakal berada pada kisaran RM 3.824 – RM 3.919 per ton, lantaran sebelumnya terdapat kenaikan rata-rata dari RM 3.220 per ton selama lima gelombang. (T2)