InfoSAWIT, JAKARTA – Harga minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Berjangka Malaysia tercatat naik pada Selasa (21/3/2023), setelah sebelumnya selama tiga sesi berturut-turut harga CPO mengalami penurunan. Kenaikan harga CPO tersebut menyusul adanya penguatan harga minyak kedelai di Chicago serta didukung data ekspor yang mennguat.
Dilansir Reuters, patokan kontrak minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman Juni 2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik RM 30 per ton, atau terdapat kenaikan sekitar 0,79%, menjadi RM 3.815 (US$ 852,70) per ton di awal perdagangan.
Sebelumnya harga kontrak CPO jatuh pada Senin (20/3/2023) saat penutupan perdagangan, serta menjadi harga terendah dalam tujuh minggu terakhir, terseret oleh melemahnya harga minyak nabati lainnya, serta munculnya kekhawatiran ekonomi global.
BACA JUGA: Bentuk Solidaritas Anggota, CPOPC Beri Bantuan Benih Sawit Kepada Petani Sawit Honduras
Merujuk laporan Cargo Surveyor Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia, ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-20 Maret naik antara 19,8% hingga 29,8% dari bulan sebelumnya.
Sementara Kementerian Pertanian AS (USDA) memprediksi produksi minyak sawit Indonesia untuk periode 2023/24 bakal mencapai 46 juta metrik ton, atau meningkat 3% dari tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Masih Lesu, Harga CPO KPBN 20 Maret 2023 Melorot Rp 215/Kg
Maish dilansir Reuters, untuk kontrak minyak kedelai diDalian berkode DBYcv1 turun 0,22%, sedangkan kontrak minyak sawit berkode DCPcv1 turun 1,30%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOc2 tercatat turun 0,24% setelah kenaikan 0,8% pada sehari sebelumnya. (T2)