InfoSAWIT, JAKARTA – Perkebunan kelapa sawit telah dibangun lebih dari 104 tahun yang lalu, dan dengan kerjasama yang baik antara Malaysia dan Indonesia kini menjadi pemain utama minyak sawit di dunia, yang merupakan salah satu kebutuhan konsumsi bagi penduduk dunia yang mencapai 9 miliar.
Di sawit memang lebih banyak dilakoni para pria, namun konsep itu mesti diubah lantaran perempuan juga bisa bekerja di sektor sawit. “Kita yang harus mengubah mindset tersebut dan memberikan kesempatan kepada perempuan untuk berkarir di sektor sawit,” kata Ketua Incorporated Society of Planters Malaysia, Datuk Haji Daud Amatzin, dalam sebuah webinar yang dihadiri InfoSAWIT, Februari 2023 lalu.
Lebih lanjut tutur Datuk Haji Daud, isu gender harus menjadi agenda dalam mengembangka perkebunan kelapa sawit kedepan, apalagi isu gender telah menjadi agenda dunia. Terlebih perempuan juga banyak yang pintar tidak kalah dengan para laki-laki, mereka (perempuan) juga ada yang mampu bersekolah tinggi.
BACA JUGA:
“Namun diantaranya tidak memperoleh kesempatan untuk mengembangkan karirnya, sebab itu kelapa sawit membuka perempuan bisa mengembangkan karirnya apalagi kelapa sawit adalah industri yang paling berkelanjutan,” katanya. (T2)