InfoSAWIT, SOLO – Mengutip buku Batik Indonesia yang ditulis Jusri dan Mawarzi Idris, Tahun 2012 silam, K.R.T Hardjonagoro atau dikenal sebagai Go Tik Swan disebut sebagai penemu Batik di Indonesia. Seniman asal Surakarta inilah, yang pertama kali membangkitkan era Batik klasik dan modern di Indonesia.
Saat itu, jaman pemerintahan Presiden Soekarno, dirinya turut terlibat dalam kebijakan yang dibuat Soekarno untuk memajukan industri Batik nasional.
Peranannya sangat penting dalam menentukan corak dan motif Batik modern serta memberikan contoh dari motif Batik klasik yang menggambarkan makna unik.
Era Batik dulu yang berkembang menjadi Batik Modern jaman Soekarno, kini kembali berkelanjutan. Ditengah desakan isu pemanasan global, kerusakan lingkungan dan deforestasi yang melanda dunia.
Melalui praktek budidaya terbaik dan berkelanjutan, budidaya perkebunan kelapa sawit dapat menghasilkan solusinya, yaitu minyak sawit berkelanjutan.
Minyak sawit berkelanjutan adalah minyak sawit yang dihasilkan melalui proses produksi bertanggung jawab. Dimana, keberadaan produksi minyak sawit dihasilkan berlandaskan prinsip dan kriteria berkelanjutan.
BACA JUGA: Astra Agro Lestari Luncurkan Progres Verifikasi Pihak Ketiga Independen Eco Nusantara
Berbahan baku minyak sawit mentah (CPO) berkelanjutan yang dihasilkan, dapat diproduksi menjadi produk malam Batik sebagai produk hilir sawit berkelanjutan.
Dengan menggunakan malam Batik berkelanjutan, maka produksi Batik Tempoe Dulu, yang berkembang menjadi Modern dapat berkembang lagi menjadi Batik Berkelanjutan. (T1)
Artikel ini telah tayang di InfoSAWIT JAWA dengan judul © Berita Sawit – Batik Sawit Berkelanjutan Jaman Now! Lanjutkan Batik Jaman Doeloe – InfoSAWIT Jawa