InfoSAWIT, JAKARTA – Disela-sela gelaran acara Diskusi Nasional Sawit Berkelanjutan bertajuk “Mendorong Peran Aktif Koperasi dalam Peningkatan Produktivitas Kebun dan Percepatan Sertifikasi Berkelanjutan Petani Sawit Swadaya di Indonesia,” di Jakarta, dihadiri InfoSAWIT, Senin (31/7/2023), anggotas Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) mendeklarasikan Aliansi Petani Sawit Swadaya Bersertifikat Berkelanjutan Indonesia (APSBI).
Pada deklarasi itu petani sawit swadaya yang telah memperoleh sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), yang dibacakan oleh anggota SPKS dari anggota Koperasi Petani Tembusai Sejahtera, Mardoli, menyampaikan lima point alasan dibentuknya APSBI, pertama, bersama pemerintah dalam mempercepat sertifikasi ISPO bagi seluruh petani sawit Indonesia.
Lantas kedua, memperbaiki tata Kelola sawit Indonesia untuk kesejahteraan petani dan sawit berkelanjutan, ketiga, membangun kolaborasi dengan semua pihak untuk percepatan ISPO, Keempat, mempromosikan praktik-praktik terbaik sawit rakyat di nasional dan internasional, serta Kelima, menjadi mitra strategies BPDPKS dan komite ISPO.
BACA JUGA: Petani Sawit SPKS Targetkan 4000 Anggotanya Bakal Tersertifikat ISPO dan RSPO di 2025
Pada saat yang sama Direktur Pengolahan & Pemasaran Hasil Perkebunan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Prayudi Syamsuri, mendorong petani sawit swadaya untuk segera mengikuti sertifikasi ISPO, lantaran kedepan pasar minyak sawit akan mensyaratkan minyak sawit berrtifikat yang akan diterima diperdagangan minyak sawit global.
“Jika petani sawit tidak segera mengikuti sertifikasi ISPO akan merugi, lantaran itu akan menjadi instrument pendiskon harga petani sawit,” katanya saat menjadi salah satu pembicara pada Diskusi Nasional Sawit Berkelanjutan bertajuk “Mendorong Peran Aktif Koperasi dalam Peningkatan Produktivitas Kebun dan Percepatan Sertifikasi Berkelanjutan Petani Sawit Swadaya di Indonesia,” di Jakarta, dihadiri InfoSAWIT, Senin (31/7/2023). (T2)