InfoSAWIT, BALI – Keberadaan perkebunan kelapa sawit yang masif di Kabupaten Seruyan, berdampak positif bagi ekonomi masyarakatnya. Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Seruyan, Albidinoor, masyarakat yang berada di Kabupaten Seruyan, telah menikmati ekonomi dari hasil perkebunan kelapa sawit.
Menurutnya, keberhasilan pembangunan perkebunan kelapa sawit terus bertumbuh sejak tahun 2000 an silam. Termasuk petani kelapa sawit swadaya, yang berkembang hingga dewasa ini dan mencapai sekitar 20 ribu petani.
Bertumbuhnya perkebunan kelapa sawit milik petani kelapa sawit swadaya, menurut Abidin, juga menimbulkan berbagai persoalan sehingga butuh perhatian dan pengelolaan berkelanjutan. Seperti melakukan pemetaan lahan petani kelapa sawit swadaya.
BACA JUGA: Harga Saham Sawit Selasa 29 Agustus 2023 Naik Hingga 3,45 Persen
Pentingnya produksi minyak sawit berkelanjutan, menurut Abidin, sudah dilakukan sejak tahun 2015 silam. Bermitra dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Inobu yang sekarang dikenal sebagai LSM Kaleka.
Menurut Abidin, ujicoba pendekatan yuridiksi yang telah dilakukan sejak tahun 2015 silam, terus dilakukan dengan berbagai perbaikan guna menghasilkan minyak sawit berkelanjutan. Sebab itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan telah memiliki peta lokasi petani kelapa sawit swadaya.
Adanya penguasaan lahan yang telah lama dilakukan masyarakat, menurut Albidinoor dapat dikelola melalui pendekatan hukum yang berlaku. “Masyarakat yang mengelola lahan, dapat mengajukan perizinan kepada Pemda Kabupaten,”kata Albidinoor kepada InfoSAWIT, Senin (28/8/2023).
Upaya perbaikan perizinan dalam mengelola perkebunan kelapa sawit, harus dapat dibuktikan petani kelapa sawit yang mengelola lahannya. Sebab itu, Pemkab Seruyan bermitra dengan LSM Kaleka.
Upaya perbaikan tata kelola dan praktik budidaya berkelanjutan terus dilakukan berlandaskan prinsip dan kriteri Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang berlaku mandatori dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang berlaku sukarela.
“Keberadaan petani kelapa sawit swadaya sekarang, telah memiliki sertifikasi keberlanjutan RSPO dan ISPO,” tandas Albidinoor. (T1)