Eddy Yusuf: Target Biodiesel Sawit di 2023 Bisa Salurkan 13,15 Juta KL dan Hemat Devisa Rp 161 Triliun

oleh -4157 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
infosawit
Dok. InfoSAWIT/ Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan, Kemenko, Eddy Yusuf, saat memberikan pidato kunci pada Acara Rembug Tani Nasional Petani Kelapa Sawit Indonesia 2023, yang dihadiri InfoSAWIT, di Jakarta, Kamis (31/8/2023).

InfoSAWIT, JAKARTA – Sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan dalam jumlah besar yang perlu dioptimalkan pemanfaatannya untuk percepatan kegiatan perekonomian di berbagai sektor.

Melalui kebijakan mandatori biodiesel, pemerintah juga dapat meningkatkan nilai tambah dari produk kelapa sawit Indonesia dan mendorong penggunaan energi yang ramah lingkungan serta mengurangi ketergantungan terhadap energi fossil.


Kebijakan mandatory biodiesel telah menunjukkan langkah kemajuan yang patut kita hargai, dimana Pemerintah telah berhasil melakukan  penghematan  devisa  melalui penurunan impor minyak solar.

BACA JUGA: Supaya Performa Mesin tetap Optimal Saat Gunakan Biodiesel B35, Berikut yang Perlu Dilakukan..

“Pada tahun 2022, implementasi B30 telah berkontribusi dalam penghematan devisa sebesar Rp 122,65 triliun, serta  memberikan peningkatan nilai tambah CPO menjadi Biodiesel sebesar RP 12,12 Triliun,” kata Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan, Kemenko, Eddy Yusuf, saat memberikan pidato kunci pada Acara Rembug Tani Nasional Petani Kelapa Sawit Indonesia 2023, yang dihadiri InfoSAWIT, di Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Lebih lanjut tutur Eddy, di tahun 2023, Pemerintah telah menerapkan kebijakan B35. Melalui kebijakan tersebut, Pemerintah menargetkan implementasi  penyaluran biodiesel  mencapai 13,15  juta kilo liter atau setara 226 ribu barel per hari.

Sedangkan nilai devisa yang dapat dihemat oleh Pemerintah, kata Eddy, ditargetkan mencapai US$ 10,75 miliar atau setara Rp 161 triliun. Lebih lanjut, implementasi B35 juga diharapkan dapat menyerap 1,65 juta orang tenaga kerja dan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 34,9 juta ton ekuivalen. Setelah implementasi B35, akan dilanjutkan dengan kebijakan mandatory B40, hingga harapannya tercapai B100.

BACA JUGA: Harga Minyak Sawit di Bursa Malaysia Pada Paruh Kedua 2023 Naik lebih 2 Persen

“Dengan ditingkatnya mandatori B30 menjadi B35 semakin mengukuhkan Indonesia sebagai produsen utama biodiesel. Bahkan negara produsen sawit nomor 2 terbesar di dunia masih belum melaksanakan B20 secara menyeluruh. Tentu ini suatu prestasi yang patut kita apresiasi,” tandas Eddy. (T2)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari infosawit.com. Mari bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Bila Anda memiliki informasi tentang industri sawit, Silakan WhatsApp ke Redaksi InfoSAWIT atau email ke sawit.magazine@gmail.com (mohon dilampirkan data diri)

Tinggalkan Balasan