InfoSAWIT, JAKARTA – Harga kontrak berjangka minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia dibuka lebih tinggi pada Senin, (11/9/2023) setelah sebelumnya mengalami penurunan. Kenaikan ini menyusul melonjaknya harga minyak kedelai di Bursa Dalian dan CBOT.
Dilansir Reuters, harga kontrak acuan minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman November 2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik RM 10 atau terdapat kenaikan sekitar 0,26% menjadi RM 3,840 (US$ 821,92) per metrik ton di awal perdagangan.
Dengan demikian harga kontrak minyak sawit tercatat turun 5,20% selama periode seminggu lalu.
BACA JUGA: Sawit Sumbang 81 Persen dari Total Nilai Ekspor Hasil Perkebunan yang Capai US$ 36,55 milyar
Masih dilansir Reuters, harga kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian berkode DBYcv1 naik 1,16%, sedangkan harga kontrak minyak sawit berkode DCPcv1 menguat 1,14%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 juga naik 0,73%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lainnya, lantaran mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global.
Mengutip Cargo Surveyor Intertek Testing Services ekspor minyak sawit Malaysia periode 1-10 September 2023 turun 11,2% menjadi 350.823 ton dibanding pada Agustus pada periode yang sama mampu mencapai 395.145 ton.
BACA JUGA: 4 Pesan Penting Dari Petani Sawit Buat Capres Ganjar Pranowo
Sementara dilansir Bloomberg, impor minyak sawit India diperkirakan melonjak 26% ke rekor tertinggi untuk periode 2022/23 yang berakhir pada 31 Oktober. Tercatat pengiriman untuk tahun pemasaran 2022/23 yang berakhir pada 31 Oktober akan mencapai 10 juta ton, melampaui jumlah tertinggi sebelumnya yaitu 9,5 juta ton yang terjadi pada periode 2014/15. (T2)