InfoSAWIT, JAKARTA – Harga minyak sawit pada Bursa Malaysia dibuka lebih rendah pada Senin, (18/9/2023), setelah sebelumnya mengalami kenaikan selama tiga sesi berturut-turut, menyusul adanya penurunan harga minyak nabati lainnya.
Dilansir Reuters, harga kontrak acuan minyak sawit berkode FCPOc3 untuk pengiriman Desember 2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange menurun RM 84 atau terdapat penurunan sekitar 2,19%, menjadi RM 3,746 (US$ 799,57) per metrik ton pada awal perdagangan. Setidaknya harga kontrak menurun sekitar 1,17% selama seminggu lalu.
Sementara harga kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian berkode DBYcv1 tercatat turun 1,87%, sedangkan harga kontrak minyak sawit berkode DCPcv1 turun 2,58%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOc2 turun 0,64%.
BACA JUGA: Cara Mudah Beli Bibit Sawit Ala PTPN V, Tanpa Tertipu Bibit Palsu
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak nabati lain, lantaran mereka bersaing untuk memperoleh pangsa pasar minyak nabati global.
Dilansir Kementerian Perdagangan RI, Indonesia menetapkan harga referensi minyak sawit mentah sebesar US$$ 798,83 per ton untuk periode 16-30 September, turun dari periode sebelumnya. Dimana Bea Keluar (BK) ditetapkan US$ 33 per ton dan Pungutan Ekspor (PE) CPO sebesar US$ 85 per ton, angka ini tidak berubah dari periode sebelumnya.
Mengutip Kantor Berita Bernama, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim mengatakan Tiongkok berencana meningkatkan impor minyak sawit Malaysia sebesar 250.000 ton per tahun.
Merujuk laporan independent inspection company AmSpec Agri Malaysia, tercatat ekspor produk minyak sawit Malaysia pada periode 1-15 September tercatat menurun sekitar 9.3% dibanding periode sebelumnya menjadi hanya 574,936 ton. (T2)