InfoSAWIT, JAKARTA – Lembaga atau asosiasi yang menaungi petani sawit menjadi penting, apalagi pesatnya pertumbuhan perkebunan kelapa sawit tak luput dari campur tangan petani, lantaran kini porsi petani hampir separuh dari total lahan yang ada di Indonesia. Salah satu lembaga petani itu adalah POPSI, yang kini dinahkodai Pahala Sibuea.
Mengembangkan organisasi petani sawit bukan perkara mudah, apalagi petani kerap dominan untuk bekerja sendiri dan ogah untuk berkumpul apalagi membuat asosiasi petani kelapa sawit, lantaran umumnya ada histori buruk dari pengelolaan koperasi sebelumnya.
Namun langkah sulit itu bukan menjadi rintangan bagi Pahala Sibuea, lantaran sebelumnya pria yang telah lama berorganisasi itu juga sempat membidani berdirinya Asosiasi Sawitku Masadepanku atau dikenal dengan Samade.
BACA JUGA: Impor Minyak Nabati India Melorot 19 Persen Pada September 2023
Di Samade, Pahala sempat membangun asosiasi itu yang dari sebelumnya hanya berupa obrolan grup petani sawit swadaya di platform media sosial Facebook, yang hingga akhirnya menjadi asosiasi sesungguhnya.
Selepas dari Samade, kini Pahala dipercaya untuk membangung Persatuan Organisasi Petani Sawit Indonesia (POPSI). Sebagai Ketua Umum POPSI yang menjadi induk bagi asosiasi petani lainnya, memiliki cita-cita yang tidak sederhana.
Pengumpulan data dan peningkatan kompetensi petani menjadi fokus, kata Pahala, POPSI dideklarasikan pada Juli 2019 silam di Jakarta.
BACA JUGA: Dorong Kemitraan Menguntungkan Sekaligus Aman dalam Program Peremajaan Sawit Rakyat
“Dalam perjalanannya saya ditunjuk oleh rekan rekan dan saran eks Dirjenbun, Gamal Nasir dan Bambang, untuk menjadi Ketua Umum POPSI, dan sewaktu kami mengurus legalitasnya menghadapi tantangan sehingga keluarlah regulasi Kumham nya pada bulan Januari 2021,” tutur Pahala kepada InfoSAWIT, belum lama ini. (*)