InfoSAWIT, JAKARTA – Diungkapkan Dirut Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurrachman, petani sawit wadaya memiliki banyak tantangan dalam menjalankan perkebunan mereka. Beberapa permasalahan-permasalahan yang secara umum dihadapi oleh petani swadaya kelapa sawit di Indonesia, antara lain, masalah rantai pasok dari perkebunan ke pabrik, infrastruktur yang tidak memadai, produktivitas rendah, kurangnya pengetahuan dan keterampilan untuk praktik pertanian yang baik (Good Agricultural Practices), akses terbatas pada teknologi terbaru dalam praktik pertanian, kurangnya dukungan dalam proses sertifikasi.
“Hal-hal tersebut yang saat ini menjadi permasalahan pekebun sawit swadaya yang paling banyak terjadi, sehingga hal ini menjadi sangat urgent untuk segera diatasi dengan solusi yang paling efektif,” katanya dalam sebuah acara di Jakarta dihadiri InfoSAWIT akhir September lalu.
Lantas, bagaimana strategi untuk mengatasi tantangan dan permasalahan yang dihadapi industri sawit? Kata Eddy, tentunya sangat penting bagi pemerintah Indonesia untuk memiliki strategi integrasi industri hulu dan hilir sawit, salah satunya dengan sudah dimulai dengan mandatori program biodiesel yang dimulai sejak tahun 2015 yang lalu untuk memperkuat posisi tawar industri sawit dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pasar ekspor.
“Dengan tambahan permintaan akan minyak sawit hingga sekitar 10 hingga 11 juta ton per tahun untuk produksi biodiesel, tentunya hal ini juga membantu penyerapan Tandan Buah Segar (TBS) sawit dari petani sawit swadaya,” katanya.
Saat ini pemerintah telah memberikan alternatif pengajuan pendanaan program PSR melalui jalur kemitraan dengan perusahaan. Dengan jalur kemitraan ini, koperasi petani akan memiliki banyak benefit, antara lain bantuan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dalam memastikan keberhasilan proses peremajaan kebun.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Kalteng Periode Oktober 2023 Turun Rp 24,33/Kg Cek Harganya..
“Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mempercepat capaian program PSR, melalui kemitraan dengan perusahaan ini tentunya diharapkan petani sawit swadaya dan perusahaan mitranya dapat bekerjasama dan berkomitmen untuk mencapai keuntungan bersama dan saling memperkuat,” tandas dia. (T2)