InfoSAWIT, JAKARTA – Indonesia, sebagai salah satu produsen utama kelapa sawit dunia, terus berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola perkebunan kelapa sawit. Langkah ini diambil oleh Kementerian Pertanian melalui upaya yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan. Dalam rangka mencapai tujuan ini, kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk PTPN (Perusahaan Perkebunan Nusantara), menjadi sebuah langkah strategis.
Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengungkapkan pentingnya kolaborasi dengan PTPN. Kolaborasi semacam ini menjadi kunci dalam menghadapi berbagai tantangan yang muncul dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit.
“Saya sangat senang berkolaborasi dengan PTPN karena kita berada pada frekuensi yang sama untuk melakukan perbaikan tata kelola perkebunan,” ungkapnya, dikutip InfoSAWIT dari laman resmi Kementerian Pertanian, Rabu (15/11/2023).
BACA JUGA: Memilih Tanaman Tumpang Sari di Kebun Sawit, Supaya Pendapatan Meningkat
Meskipun tata kelola perkebunan kelapa sawit Indonesia sudah mengalami kemajuan, Andi Nur menekankan perlunya tetap menjaga dan terus mengembangkan aturan yang berlaku. “Tata Kelola perkebunan kelapa sawit kita tentunya sudah cukup baik, hanya saja kita harus tetap menjaga, kembangkan sesuatu aturan yang berlaku dan terus melakukan perubahan agar kedepannya perkebunan kita semakin maju dan berkembang, serta bernilai tambah dan berdaya saing,” ujarnya.
Pentingnya riset dan inovasi dalam penguatan perkebunan menjadi sorotan utama. Dengan didukung teknologi yang memadai, riset dianggap sebagai salah satu kunci untuk mencapai perbaikan yang berkelanjutan. “Riset harus kita perkuat, pemerintah tentunya membutuhkan dukungan dari para stakeholder untuk terus bersinergi bersama dan menjaga komitmen, demi mewujudkan pengembangan kelapa sawit Indonesia yang berkelanjutan, serta membenahi peraturan agar menjadi terintegrasi dan tepat guna,” tambah Andi Nur.
Mengembangkan riset yang kuat akan membantu pemerintah dan industri perkebunan untuk memahami lebih dalam tantangan yang dihadapi. Selain itu, riset juga menjadi landasan untuk inovasi, yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perkebunan kelapa sawit.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Kaltim Periode I-November 2023 Naik Rp. 66,63/kg, Cek Harganya..
Kolaborasi dengan PTPN menjadi langkah yang tepat dalam menggalang dukungan dari sektor swasta. PTPN, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, dapat memberikan kontribusi nyata dalam implementasi perubahan dan perbaikan. Dalam konteks ini, PTPN tidak hanya menjadi mitra strategis, tetapi juga menjadi agen perubahan yang aktif.