InfoSAWIT, JAKARTA – Ekonom Senior, Faisal Basri, kembali mengangkat isu perbedaan harga jual minyak sawit mentah (CPO) untuk olahan pangan dan biodiesel yang berdampak pada harga minyak goreng sawit di masyarakat. Menurutnya, permasalahan ini menjadi penyebab utama stagnasi harga minyak goreng yang belum turun-turun.
Faisal Basri mencatat bahwa harga CPO yang dijual oleh pengusaha untuk biodiesel lebih menguntungkan, terutama karena Pemerintah tengah mendorong program campuran biodiesel wajib ke bahan bakar fosil secara nasional. Saat ini, persentase campuran biodiesel sudah mencapai 35 persen atau B35, dan rencananya akan terus ditingkatkan hingga mencapai B100.
Dalam diskusi bertajuk “Cerita Tentang Hulu-Hilir Sawit Hari Ini dan Esok: Dampak Kebijakan Biodiesel Terhadap Pasokan Minyak Goreng”, Faisal Basri menyampaikan bahwa Pemerintah menciptakan dua harga, yang berdampak pada fluktuasi harga minyak goreng sawit di pasaran. “Pemerintah memberi kelonggaran, (tapi) yang disalahkan ekspor. Padahal yang harus disalahkan biodiesel,” ungkap Faisal.
BACA JUGA: Baru 107 Sawit Rakyat Dapat ISPO, Regulasi Pun Diubah Termasuk ada Bantuan Biaya
Faisal menyoroti distorsi dalam mekanisme pasar yang membuat harga minyak goreng tetap tinggi, meskipun harga CPO mengalami penurunan. Saat ini, harga minyak goreng mencapai Rp 19.000 per liter, sementara harga CPO mengalami penurunan.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Faisal mendorong Pemerintah untuk mengambil tindakan dengan menyamakan harga CPO untuk olahan pangan dan biodiesel. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi fluktuasi harga dan meningkatkan ketersediaan stok minyak goreng di masyarakat.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Naik Tipis Pada Kamis (7/12)
Sebab itu Ia menekankan pentingnya penerapan “satu harga” untuk barang yang sama, sehingga identik dengan kesetaraan. Meskipun mengakui perlunya pengawasan, Faisal menilai bahwa pengawasan alokasi dapat meningkatkan potensi korupsi. Oleh karena itu, penyamaan harga dianggap sebagai langkah yang lebih bijak dalam menanggulangi tantangan harga minyak sawit di Indonesia. (T2)