Peraturan Deforestasi Uni Eropa dan Peran AgTech serta Blockchain dalam Memerangi Krisis Lingkungan

oleh -2406 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
infosawit
Dok. Sawit Fest 2021/Foto: Fitra Yogi/Ilustrasi kebun sawit.

InfoSAWIT, JAKARTA – Deforestasi menjadi salah satu tantangan lingkungan terbesar di dunia, dengan jutaan hektar hutan yang hilang setiap tahunnya akibat penebangan liar, pertanian, dan pembangunan. Dampaknya meluas pada iklim, keanekaragaman hayati, dan masyarakat adat. Di tengah urgensi penanganan masalah ini, Uni Eropa (UE) mengambil inisiatif dengan memberlakukan Peraturan Deforestasi UE (EUDR).

EUDR mewajibkan konsumen dan produsen dalam rantai pasokan komoditas tertentu untuk melakukan uji tuntas dan penilaian risiko guna memastikan bahwa produk mereka tidak berkontribusi terhadap deforestasi. Salah satu sektor yang terpukul oleh peraturan ini adalah perkebunan sawit di Indonesia, produsen sawit terbesar di dunia. EUDR memberlakukan inspeksi dan penalti berjenjang berdasarkan risiko, dan Indonesia dianggap sebagai negara dengan risiko tinggi.


Menurut pendiri dan CEO Dimitra Inc di Nasdaq, Jon Trask, hanya 1% petani kecil di Indonesia yang memenuhi persyaratan peraturan ini. Seiring diberlakukannya EUDR, mayoritas petani kecil di Indonesia kehilangan akses ke pasar UE. Petani kecil di negara-negara Dunia Selatan, termasuk Indonesia, merasa bahwa kebijakan ini mengesampingkan upaya menjaga keseimbangan antara konservasi alam dan perlindungan mata pencaharian.

BACA JUGA: Harga TBS Sawit Kalteng Periode Desember 2023 Turun Rp 43,41/Kg Cek Harganya..

Namun, peraturan ini juga berpotensi menciptakan konsekuensi yang tidak diinginkan, seperti relokasi produk deforestasi ke pasar dengan regulasi yang lebih longgar, seperti India dan Tiongkok. Hal ini memunculkan kekhawatiran terkait efektivitas EUDR dalam mencapai tujuan mitigasi deforestasi secara global.

Di tengah ketegangan ini, solusi berbasis AgTech dan Blockchain menawarkan harapan baru. Blockchain dapat digunakan untuk melacak asal-usul bahan baku minyak sawit, memastikan bahwa produk tidak berasal dari deforestasi. Sementara itu, AgTech dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mengurangi dampak lingkungan.

BACA JUGA: HIP Biodiesel Januari 2024 Ditetapkan Rp. 10.896/liter 

Penerapan teknologi-teknologi ini di semua skala perkebunan sawit, mulai dari petani kecil hingga perusahaan besar, memiliki potensi untuk mengatasi tantangan lingkungan dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan. Melalui kolaborasi antara pemerintah, industri, dan inovator teknologi, dapat diciptakan solusi holistik yang mendukung upaya global dalam menghadapi krisis deforestasi dan mencapai keberlanjutan. (*)

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi InfoSAWIT atau DIMITRA

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com