InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Menurut Dorab Mistry, seorang pedagang veteran dalam industri minyak nabati, stagnasi produksi dan berkurangnya stok akan menjadi pendorong utama bagi harga minyak sawit dalam waktu dekat. Mistry memperkirakan bahwa produksi minyak sawit di Indonesia, salah satu produsen terbesar, mungkin turun setidaknya satu juta ton pada tahun 2024, sementara produksi di Malaysia kemungkinan akan tetap datar.
Dalam sebuah wawancara di Konferensi Outlook Harga Minyak Sawit & Lauric di Kuala Lumpur, Mistry mengungkapkan bahwa tren ini kemungkinan akan berlanjut setidaknya lima tahun ke depan. Faktor-faktor seperti penuaan pohon, cuaca yang tidak menentu, dan sedikit perbaikan dalam praktik pertanian menjadi kendala yang dihadapi oleh industri ini.
Meskipun produksi tanaman penghasil minyak lainnya diperkirakan akan meningkat pada tahun ini, kelapa sawit tertinggal dalam hal peningkatan produksi. Hal ini menyebabkan masalah pasokan yang mengecewakan, terutama karena harga minyak sawit yang biasanya lebih murah dibandingkan minyak alternatif.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Plasma Riau Periode 6-12 Maret 2024 Naik Rp 46,95 /kg, Cek Harganya..
Dilansir Reuters, Mistry menjelaskan bahwa minyak tropis saat ini diperdagangkan dengan harga lebih tinggi dibandingkan minyak kedelai dan minyak bunga matahari di beberapa pasar, sebuah fenomena yang tidak biasa dan diperkirakan akan berlanjut hingga sekitar bulan Oktober, saat produksi kelapa sawit mencapai puncaknya secara musiman.
Harga minyak sawit berjangka acuan telah meningkat sekitar 6% tahun ini, diperdagangkan pada RM 3.942 per ton pada hari Selasa di Kuala Lumpur.
BACA JUGA: APOSA Forum 2024, Kenalkan Praktik Sawit Berkelanjutan ke Kalangan Generasi Muda
Mistry juga menyoroti bahwa cuaca yang tidak dapat diprediksi merupakan faktor penentu utama bagi pasar tanaman. Meskipun kondisi yang baik saat ini mendukung panen baru-baru ini dan menekan harga biji-bijian dan minyak sayur ke level terendah dalam lebih dari tiga tahun, situasi ini mungkin tidak akan berlangsung lama. (T2)