InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) telah menanggapi laporan terbaru yang berjudul “Dalam Bayangan Kelapa Sawit” yang disusun oleh Christian Initiative Romero (CIR), serta keluhan yang diajukan oleh Foodwatch dan Pusat Konstitusi dan Hak Asasi Manusia Eropa (ECCHR). Laporan dan keluhan tersebut melibatkan beberapa Anggota RSPO, termasuk NaturAceites, sebuah Anggota Petani Bersertifikat. RSPO juga mencatat meningkatnya kekhawatiran di antara para pemangku kepentingan di sepanjang rantai pasokan.
Sekretariat RSPO telah memberikan jaminan kepada pihak-pihak yang berkepentingan bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meninjau tuduhan-tuduhan yang tercantum dalam laporan tersebut. Ini meliputi kualitas audit dan proses penjaminan RSPO. Sekretariat juga berusaha bekerja sama dengan Anggota yang terlibat untuk memperoleh pemahaman menyeluruh tentang situasi tersebut.
Dilansir dari laman resmi RSPO, proses sertifikasi RSPO merupakan salah satu dari beberapa sistem yang diterapkan untuk memastikan bahwa anggota yang bersertifikasi RSPO mematuhi standar. Auditor independen dan pihak ketiga memainkan peran penting dalam sertifikasi ini. Alokasi atau pencabutan sertifikasi RSPO tidak ditentukan oleh RSPO itu sendiri, tetapi oleh Badan Sertifikasi (CB) independen. CB ini, pada gilirannya, diakreditasi oleh Assurance Body (AB) independen, seperti Assurance Services International (ASI), untuk memastikan keadilan dan ketidakberpihakan proses sertifikasi.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Naik 0,46 Persen Pada Jumat (15/3), Harga CPO Mingguan Naik 3,01 Persen
CB yang melakukan audit RSPO pada tahun 2023, sebagaimana disebutkan dalam laporan, tidak lagi terakreditasi untuk melakukan audit berdasarkan Prinsip dan Kriteria (P&C) RSPO 2018, setelah pengurangan sukarela cakupan akreditasinya oleh ASI pada bulan Agustus 2023. NaturAceites telah menginformasikan Sekretariat RSPO bahwa mereka telah merekrut CB lain (Serikat Kontrol) dan berinisiatif untuk mempercepat audit tahunan untuk lokasi yang terlibat.
RSPO terus menegaskan komitmennya terhadap transparansi dan akuntabilitas. Panel Pengaduan independen yang terdiri dari individu-individu terkemuka dari berbagai kelompok pemangku kepentingan, termasuk masyarakat sipil, merupakan bagian penting dari proses ini. Hingga saat ini, belum ada pengaduan yang diajukan ke RSPO terkait dengan tuduhan di Guatemala atau Honduras yang disebutkan dalam laporan tersebut.
Sekretariat RSPO telah menjalin kontak erat dengan ASI untuk memastikan pengawasan independen yang tepat terhadap proses audit. RSPO juga telah mengundang pihak-pihak terkait untuk mengajukan pengaduan resmi ke dalam sistem pengaduan RSPO.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Kaltim Periode I-Maret 2024 Naik Rp 56,92/kg, Cek Harganya..
RSPO tetap memantau kasus ini dengan ketat dengan tujuan untuk meningkatkan proses jaminan jika diperlukan dan untuk memastikan bahwa produk kelapa sawit diproduksi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan sesuai dengan Standar RSPO. (T2)