InfoSAWIT, JAKARTA – Pada tahun 2023, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mengalami penurunan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sawit sebesar 5% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, 2022. Direktur Utama PT Triputra Agro Persada Tbk., Tjandra Karya Hermanto mengungkapkan, bahwa penurunan ini disebabkan oleh kondisi iklim yang lebih kering, terutama pada semester kedua tahun 2023.
Lebih lajut tutur Tjandra Karya, tahun 2023 merupakan tahun yang sangat menantang bagi industri sawit akibat El Nino yang memengaruhi produksi di negara-negara utama penghasil sawit, serta harga energi global yang meningkat imbas tekanan geopolitik dunia turut mengakibatkan melonjaknya biaya produksi, khususnya harga pupuk.
“Namun berkat dukungan penuh dari pemegang saham, dan strategi operasional yang kokoh, kami berhasil mengatasi tantangan-tantangan yang ada tahun lalu. Perseroan secara konsisten mendorong produktivitas dengan optimalisasi pupuk dan penerapan Good Agricultural Practices didukung teknologi serta Continuous Improvement untuk meningkatkan OER (oil extraction rate),” ungkapnya saat Publik Expose PT TAPG yang dipantau InfoSAWIT, Kamis (2/5/2024).
BACA JUGA: HIP Biodiesel Mei 2024 Ditetapkan Rp. 12.453/liter, Tercatat Naik Rp 275/Liter
Tercatat di 2023, perseroan-termasuk perusahaan asosiasi-menghasilkan 3,05 juta ton TBS sawit dan 978 ribu ton CPO, dengan rendemen (OER) sebesar 23,3%. Kernel crushing plant (KCP) perseroan di Kalimantan Tengah yang berdiri pada awal semester kedua 2023 juga telah memproduksi ±6.500 ton palm kernel oil (PKO) hingga akhir 2023.
Kata Tjandra Karya, pihaknya optimistis tren positif ini masih akan berlanjut pada 2024, sebab umur tanaman perseroan yang masih berada pada puncak produksi dengan rata-rata usia 12,5 tahun ditambah tren level harga CPO yang cenderung stabil pada level yang tinggi.
BACA JUGA: PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) Catat Kinerja Positif dengan Pertumbuhan Laba Bersih 34,6%
Lantas untuk kuartal I tahun 2024, produksi TBS sawit inti tercatat sebesar 672 ribu ton, atau meningkat 9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya pada periode yang sama. Demikian pula produksi CPO pada kuartal I tahun 2024 mencapai 14 ribu ton, mengalami kenaikan sebesar 7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama. Sementara itu, proyeksi produksi CPO di tahun 2024 diperkirakan mencapai 995 ribu ton, meningkat 1,7% dibandingkan dengan tahun 2023. (T2)