InfoSAWIT, BENGKULU – IPB Training, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), menyelenggarakan pelatihan manajemen dan administrasi keuangan untuk Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDM PKS) di Provinsi Bengkulu. Acara yang diadakan di sebuah hotel di Kota Bengkulu pada 23-26 Juli 2024 ini diikuti oleh 28 peserta dari Kabupaten Bengkulu Utara.
Tercatat Provinsi Bengkulu, memiliki luas lahan perkebunan sawit mencapai 413.000 hektar, dengan 77% dari total luas lahan dimiliki oleh masyarakat, menjadi salah satu daerah dengan sektor perkebunan sawit yang signifikan. “Total luasan lahan kelapa sawit di Provinsi Bengkulu adalah 413.000 hektar, dengan 77,15% merupakan perkebunan masyarakat, dan 22,85% dikelola oleh swasta. Ini menunjukkan peranan penting masyarakat dalam kemajuan sektor perkebunan sawit di provinsi ini,” ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, M. Rizon, dalam keterangannya kepada InfoSAWIT, Senin (29/7/2024).
Ketua Sekretariat Tim Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Eva Lizarmi, menekankan pentingnya peran pekebun sawit dalam stabilitas ekonomi nasional. “Selama pandemi Covid-19, kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang tetap menunjukkan pertumbuhan positif. Petani sawit berkontribusi besar terhadap kesejahteraan dan pembangunan sektor perkebunan di Indonesia,” kata Eva.
BACA JUGA: Pabrik Minyak Makan Merah di Pelalawan, Diharap Ubah Nasib Petani
Dwi Rachmina, Trainer dari IPB Training, menambahkan bahwa pelatihan ini bertujuan agar para peserta dapat menjadi duta bagi pekebun sawit lainnya, berbagi pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh. “Kami berharap para peserta dapat meneruskan ilmu yang telah didapatkan kepada petani lain di Bengkulu Utara,” ujar Dwi saat pembukaan pelatihan.
Sementara itu, Ketua Tim Bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan, Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementerian Pertanian, M. Apuk Ismane, menggarisbawahi pentingnya dukungan pemerintah dalam penguatan kelembagaan ekonomi pekebun. Dukungan tersebut meliputi empat aspek utama: pelayanan prima bagi petani, kemitraan dengan BUMD, pengembangan industri hilir, dan penyediaan anggaran untuk penyuluhan.
BACA JUGA: Petani Sawit di Kapuas Hulu Mulai Tergetkan Peroleh Sertifikasi ISPO
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para pekebun sawit di Bengkulu dapat meningkatkan keterampilan dalam manajemen dan administrasi keuangan, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut. (T2)