InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Harga minyak sawit berjangka di Bursa Malaysia menguat pada perdagangan Selasa (8/4/2025), menghentikan penurunan selama tiga sesi berturut-turut. Kenaikan ini dipicu oleh penguatan harga minyak mentah dan minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT), serta pelemahan nilai tukar ringgit Malaysia.
Dilansir Reuters, harga kontrak acuan minyak sawit untuk pengiriman Juni 2025 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange tercatat naik 1,15% menjadi 4.233 ringgit Malaysia per ton metrik (setara sekitar US$ 944,87) saat penutupan sesi siang.
Penguatan ini berhasil memangkas sebagian kerugian sebelumnya, di mana harga sawit sempat anjlok hingga 7,35% selama tiga hari terakhir akibat kekhawatiran meningkatnya tensi perang dagang global.
BACA JUGA: Pemerintah Malaysia Alokasikan Dana RM10 Juta Guna Perbaiki Persepsi Sawit di Uni Eropa
Harga minyak sawit mencerminkan pemulihan di pasar energi, dengan harga minyak mentah dunia yang naik lebih dari 1% dan minyak kedelai CBOT yang menguat 0,90%. Kenaikan harga minyak mentah meningkatkan daya tarik sawit sebagai bahan baku biodiesel.
Minyak sawit juga cenderung mengikuti pergerakan harga minyak nabati saingan lainnya, karena bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global.
Meski demikian, seorang trader yang berbasis di Kuala Lumpur memperingatkan bahwa harga sawit kemungkinan sulit mempertahankan tren kenaikan dalam jangka pendek. “Faktor fundamentalnya masih lemah, apalagi diperkirakan stok minyak sawit Malaysia pada Maret mengalami kenaikan pertama dalam enam bulan terakhir,” ujarnya.
BACA JUGA: Pasar Sawit Jepang Meninggi Didukung Permintaan dari Sektor Kosmetik
dalam survei yang dilakukan Reuters pekan lalu menunjukkan bahwa persediaan minyak sawit Malaysia kemungkinan meningkat pada Maret seiring pulihnya produksi. Namun demikian, permintaan global masih lesu di tengah kekhawatiran terhadap hambatan tarif perdagangan.
Sementara itu, kontrak minyak kedelai paling aktif di Bursa Dalian tercatat turun 0,83%, sedangkan kontrak minyak sawit di bursa yang sama turun 0,57%. (T2)