Menteri PPN: Sawit Bukan Sekadar Komoditas, tapi Jembatan Persahabatan dan Kemanusiaan

oleh -932 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. InfoSAWIT/ Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Prof. Rachmat Pambudy, M.S.

InfoSAWIT, NUSA DUA — Di tengah tantangan global yang kian kompleks, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Prof. Rachmat Pambudy, M.S., menegaskan bahwa industri kelapa sawit memiliki peran strategis bukan hanya bagi perekonomian nasional, tetapi juga bagi masa depan pembangunan dunia yang berkelanjutan.

Dalam sambutannya pada pembukaan 21st Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) di Nusa Dua, Bali, Kamis (13/11/2025), Rachmat menekankan pentingnya mengelola industri sawit secara bijak dan berkeadilan, di tengah meningkatnya kebutuhan global akan pangan, energi, dan air seiring jumlah penduduk dunia yang telah melampaui delapan miliar jiwa.

“Kita tidak hanya dituntut untuk memproduksi lebih banyak, tetapi juga mengelola dengan lebih cerdas — dari rantai pasok hingga distribusi yang adil dan efisien,” ujar Rachmat saat membuka acara terseut dihadiri InfoSAWIT.

BACA JUGA: Uji Coba B50 Siap Diperluas, ESDM Tetap Perhatikan Hasil Evaluasi uji Lapangan dan Keekonomian

Menurutnya, kelapa sawit merupakan bagian penting dari solusi global dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Komoditas ini menyediakan pangan, energi, dan penghidupan bagi jutaan orang di berbagai negara. Namun, peningkatan permintaan dunia harus diimbangi dengan tata kelola yang bertanggung jawab.

“Kita harus menyeimbangkan antara produktivitas dan keberlanjutan. Nilai rantai pasok sawit — dari petani hingga konsumen dunia — harus dijalankan dengan transparansi, keadilan, dan dialog yang terbuka,” tegasnya.

 

Menjaga Keseimbangan antara Pertumbuhan dan Keberlanjutan

Rachmat menegaskan, Indonesia berkomitmen mengelola sumber daya alamnya dengan hati-hati dan inklusif, sejalan dengan prinsip-prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Ia menyebut, keputusan yang diambil hari ini akan menentukan kesejahteraan generasi mendatang.

BACA JUGA: Edy Martono: Industri Sawit Indonesia Terbukti Tangguh, Kini Saatnya Bertransformasi Menuju Sawit Berkelanjutan Global

“Bagi Indonesia, kelapa sawit bukan sekadar komoditas. Ia adalah jembatan — jembatan persahabatan, perdamaian, dan kemanusiaan,” katanya.

Melalui industri sawit, Indonesia ingin membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan berbagai negara dan komunitas di dunia. Rachmat menegaskan bahwa Indonesia memandang kerja sama global dalam sektor ini sebagai upaya memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, bukan persaingan yang saling menjatuhkan.

“Kita ingin industri ini menjadi sarana kerja sama, bukan medan kompetisi,” ujarnya.

BACA JUGA: Ketua Panitia IPOC 2025: Dua Dekade Menyatukan Komunitas Sawit Dunia

 

Keadilan bagi Petani dan Pekerja Sawit

Dalam pidatonya, Rachmat juga menyerukan agar komunitas agribisnis sawit global bersikap lebih adil terhadap petani kecil dan pekerja perkebunan — mereka yang menjadi tulang punggung industri sawit dunia.


Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com