InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Harga minyak sawit di Bursa Berjangka Malaysia melorot pada Kamis, (19/5/2022), akibat harga minyak kedelai yang turun, menyusul laporan tentang upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam memulihkan pengiriman minyak nabati asal Ukraina.
Kontrak minyak sawit acuan FCPOc3 untuk pengiriman Agustus 2022 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun RM 104 per ton, atau melorot sekitar 1,70%, menjadi RM 6.030 (US$ 1.369,52) per ton pada awal perdagangan.
Dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan menjelaskan, Program MigorRakyat menekankan pada transaksi eceran langsung kepada penerima manfaat, yaitu kelompok masyarakat berpendapatan rendah.
BACA JUGA: Harga Minyak Sawit Menguat 1,7%, Menyusul Penguatan Harga Minyak Kedelai
lebih lanjut kata Oke, daftar lokasi penjualan (titik jual) Program MigorRakyat yang menggunakan platform Gurih Indomarko dan Warung Pangan IDFood dapat diakses oleh siapa saja. Saat ini sudah ada 1200 lokasi yang tersebar di lima provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sumatra Utara, dan Sulawesi Utara. Dalam waktu dekat, jumlahnya akan menjadi 10.000 lokasi di seluruh Indonesia
Sementara dilansir Reuters, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pada hari Rabu bahwa ia berada dalam “kontak intens” dengan Rusia, Ukraina, Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa dalam upaya untuk memulihkan ekspor minyak nabati asal Ukraina sebagai sebab terjadinya krisis pangan global yang memburuk.
Harga kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,7% setelah merosot 3,1% semalam. Kontrak kedelai paling aktif di Dalian DBYcv1 dan kontrak minyak sawit DCPcv1 keduanya turun 0,4%.
Analis Teknis Reuters, Wang Tao, harga minyak sawit mungkin akan bisa mancapai RM 5.984 ringgit per ton, menjadi pembuka jalan dari sebelumnya mencapai RM 5.843 per ton. (T2)