InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Harga minyak kelapa sawit Bursa Berjangka Malaysia naik pada Jumat (22/7/2022) setelah merosot lebih dari 5% di sesi sebelumnya, dengan kontrak acuan yang berpotensi naik mingguan pertama dalam tiga sesi.
Kontrak FCPOc3 untuk pengiriman Oktober 2022 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik RM 41 per ton, atau naik sekitar 1,1%, menjadi RM 3.761 (US$ 844,60) per ton pada awal perdagangan. Selama periode seminggu ini telah terdapat kenaikan sekitar 4,5%.
Dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, KPPU memastikan sebanyak 27 perusahaan minyak goreng sawit melakukan praktik bisnis yang tidak sehat, pihak KPPU mengatakan bahwa telah memiliki cukup bukti untuk mengajukan kasus itu secara resmi ke pengadilan, dengan demikian, kasus tersebut dapat dilanjutkan ke tahapan selanjutnya, yakni Sidang Majelis Pemeriksaan Pendahuluan.
Dilansir Reuters, Kontrak kedelai teraktif Dalian DBYcv1 turun 0,5%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 melorot 1,1%. Sementara, harga kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,4%.
Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
Analis Teknis Reuters, Wang Tao mencatat harga minyak sawit kemungkinan bisa menembus ke RM 3.706 per ton, sebelumnya harga minyak sawit jatuh ke harga terendah pada 14 Juli, dengan harga RM 3.489 per ton. (T2)
