InfoSAWIT, WASHINGTON, D.C. — Nilai impor minyak sawit Amerika Serikat tercatat mencapai US$1,88 miliar sepanjang tahun 2024, menandai penurunan sekitar 6,8% dibanding tahun sebelumnya ketika nilai impor mencapai US$2 miliar. Meski mengalami koreksi, pasar minyak sawit tetap menunjukkan ketergantungan tinggi terhadap pasokan dari Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia.
Data terbaru mencatat, Indonesia menjadi pemasok dominan, dengan nilai ekspor ke AS mencapai US$1,6 miliar, meski turun 6,9% dibanding 2023. Sementara itu, Malaysia justru mencatat pertumbuhan positif 8,1%, dengan nilai ekspor sebesar US$204,1 juta.
Selain dua negara utama tersebut, Mexico (US$18,1 juta), Kolombia (US$16,4 juta), dan Filipina (US$15,6 juta) melengkapi jajaran lima besar pemasok minyak sawit ke pasar Amerika.
Dari total nilai impor, 15 negara tercatat menyumbang 99,9% pasokan minyak sawit AS. Sejumlah negara baru juga mulai menunjukkan tren peningkatan ekspor, antara lain Belanda (naik 146,4%), Yordania (naik 89,7%), Swedia (naik 54,2%), dan Nigeria (naik 31,2%).
BACA JUGA: Prospek Pasar Minyak Sawit di Amerika Serikat Tetap Cerah, Walau Konsumsi Turun
Merujuk, Data World’s Top Exports – Palm Oil Imports by Country (2024), dikutip InfoSAWIT, Senin (27/10/2025), namun di sisi lain, beberapa negara mengalami penurunan tajam dalam nilai ekspornya ke AS, seperti Brasil (-78,2%), Kolombia (-63,4%), Singapura (-44,1%), dan Ekuador (-28,1%).
Analis perdagangan menilai, pelemahan impor minyak sawit AS tahun 2024 lebih dipengaruhi oleh fluktuasi harga global dan penyesuaian stok industri pangan dan energi, bukan penurunan permintaan jangka panjang. Amerika Serikat sendiri masih menjadi salah satu pasar penting bagi produsen minyak sawit dunia, terutama dalam industri makanan olahan, kosmetik, dan bahan bakar nabati (biofuel).
Dengan proyeksi pertumbuhan konsumsi energi hijau dan kebutuhan bahan baku alternatif yang terus meningkat, permintaan minyak sawit di AS diperkirakan kembali meningkat dalam beberapa tahun mendatang.
BACA JUGA: Produsen Benih Sawit Siap Dukung Pengawasan dan Produksi Berkelanjutan
Berikut nilai ekspor negara pemasok minyak sawit ke Amerika Serikat:
- Indonesia: US$1,6 miliar (turun 6,9% dari 2023)
- Malaysia: US$204,1 juta (naik 8,1%)
- Meksiko: US$18,1 juta (turun 0,7%)
- Kolombia: US$16,4 juta (turun 63,4%)
- Filipina: US$15,6 juta (data 2023 tidak tersedia)
- Ekuador: US$10 juta (turun 28,1%)
- Singapura: US$7,4 juta (turun 44,1%)
- Ghana: US$3,7 juta (turun 4%)
- Belanda: US$1,34 juta (naik 146,4%)
- Sierra Leone: US$1,31 juta (naik 11,6%)
- Yordania: US$1,2 juta (naik 89,7%)
- Liberia: US$851 ribu (turun 1,7%)
- Nigeria: US$811 ribu (naik 31,2%)
- Brasil: US$449 ribu (turun 78,2%)
- Swedia: US$367 ribu (naik 54,2%)
(T2)





















