InfoSAWIT, JAKARTA – Harga minyak sawit mentah (CPO) pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) ditetapkan Rp. 14.475/kg pada Senin (27/10/2025), dengan demikian harga CPO tercatat turun Rp. 25/Kg atau turun sekitar 0,17% dibandingkan harga CPO pada Jumat (24/10/2025) yang mencapai Rp. 14.500/Kg.
Dari informasi yang didapat InfoSAWIT dari KPBN, harga CPO Franco Dumai ditetapkan Rp. 14.475/Kg. Harga CPO Talang Duku dibuka Rp. 14.275/Kg, namun terjadi Withdraw (WD) dengan harga CPO penawaran tertinggi Rp. 14.208/Kg. Franco harga CPO Teluk Bayur dibuka Rp. 14.345/Kg, namun terjadi Withdraw (WD) dengan harga CPO penawaran tertinggi Rp. 14.273/Kg.
Sementara dilansir Reuters, harga minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Malaysia kembali melemah untuk sesi kedua berturut-turut pada perdagangan Senin (27/10/2025), mencatatkan penutupan terendah dalam hampir empat pekan terakhir. Pelemahan ini dipicu oleh penurunan harga di Bursa Dalian serta penguatan nilai tukar ringgit terhadap dolar AS, sementara pelaku pasar masih menanti faktor pemicu baru yang dapat menentukan arah pergerakan harga berikutnya.
BACA JUGA: Mengenal Pola Daun dan Cara Hitung Pelepah pada Kelapa Sawit
Harga kontrak acuan minyak sawit untuk pengiriman Januari 2026 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup turun RM 50 ringgit atau turun 1,13% menjadi RM 4.372 per metrik ton, setara dengan US$1.035,04.
Di pasar global, harga kontrak minyak kedelai paling aktif di Bursa Dalian naik 0,59%, sementara harga kontrak minyak sawit di bursa yang sama turun 0,33%. Adapun harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade menguat 0,77%.
Sebagai komoditas yang bersaing dengan minyak nabati lain di pasar internasional, harga minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan harga minyak kedelai dan minyak nabati pesaing lainnya.
BACA JUGA: POPSI Tolak Rencana B50, Petani Sawit Bisa Jadi Korban Kebijakan Energi
Sementara itu, ekspor produk minyak sawit Malaysia pada periode 1–25 Oktober 2025 dilaporkan turun tipis antara 0,3% hingga 0,4% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya, menurut data lembaga survei kargo AmSpec Agri Malaysia dan Intertek Testing Services.





















