InfoSAWIT, SAN FRANCISCO – Dalam perkembangannya minyak sawit kerap menghadapi berbagai tudingan miring, tidak hanya mengenai isu lingkungan, perdebatanpun hinga pada minyak sawit sebagai bahan baku susu formula bayi.
Lantas benarkah minyak sawit yang digunakan pada susu formula bayi tidak sehat? Berikut mitos umum tentang minyak sawit yang digunakan pada susu formula bayi seperti dilansir The Nation Roar.
Pertama, minyak sawit berbahaya bagi kesehatan. Perlu dicatat bahwa bahan ini mulai ditambahkan ke berbagai hidangan sekitar lima ribu tahun yang lalu, jauh sebelum penggunaan bahan makan dengan minyak zaitun dan minyak bunga matahari.
Kedua, tubuh manusia tidak mengasimilasi minyak sawit (penyerapan didalam tubuh). Itu sama sekali tidak benar, lantaran tingkat kecernaan produk lebih dari 95%. Lemak susu memiliki daya cerna 90,7%.
Ketiga, Minyak sawit sering digunakan dalam industri makanan karena harganya yang ekonomis. Dalam kasus susu formula, ini tidak benar. Menurut para ahli, dengan biaya bahan baku yang relatif rendah (dalam susu formula bayi digunakan yakni asam palmitat dari minyak sawit) dan biaya transportasi, produk ini berada pada ambang harga yang sama dengan minyak bunga matahari (minyak bunga matahari tidak mengandung asam palmitat).
Dilansir dari The Nation Roar, asam palmitat murni yang digunakan dalam susu formula bayi adalah penyusun dan bagian serupa dari minyak sawit yang ada dalam ASI. Oleh karena itu, penggunaan asam palmitat yang berasal dari minyak sawit lebih diperlukan untuk menyesuaikan komposisi ASI daripada membahayakan tubuh. Dalam produksi susu formula bayi, minyak sawit yang sangat murni dikendalikan di semua tahap, mulai dari panen di perkebunan melalui pemurnian, pemrosesan, dan transportasi hingga saat penggunaan terakhir.
Misalkan orang tua ingin masuk lebih dalam ke topik pengaruhnya terhadap tubuh bayi. Dalam hal ini, penting untuk mengetahui bahwa asam palmitat adalah bahan dasar di hampir semua susu formula bayi.
Bayi baru lahir perlu menerima nutrisi dan probiotik dalam jumlah maksimal. Makanan bayi dapat memenuhi kebutuhan bayi sebanyak mungkin, bahkan dengan komposisi minyak kelapa sawit. Bagaimanapun, minyak sawit adalah lemak nabati, yang memungkinkan membuat kandungan lemak susu formula sedekat mungkin dengan kandungan lemak ASI. Dan ASI adalah pilihan makanan bayi terbaik yang tersedia.
Mengenai isu penggunaan minyak sawit berkualitas rendah pada berbagai makanan memang ada, untuk kasus ini tidak diproses untuk bahan baku produksi, hanya berlaku untuk produsen yang belum teruji dan tidak dapat diandalkan.
Perlu juga dicatat bahwa hanya ada sedikit publikasi ilmiah dan profesional tentang topik ini, dan bukti yang mendukung dan menentangnya seringkali bertentangan. Dalam kebanyakan kasus, kandungan minyak sawit dari produk diatur dan tercermin dalam komposisi yang tertera pada label. Tugas setiap orang dewasa adalah membaca komposisi susu formula dengan cermat dan membuat pilihan yang tepat sendiri karena kesehatan bayi mereka bergantung padanya.
Hingga saat ini, data resmi dari WHO menyebutkan bahwa makanan yang mengandung minyak nabati dan sawit tidak berbahaya bagi kesehatan.
Pertanyaan yang belum terselesaikan dan kontroversial tentang manfaat atau bahaya minyak sawit mungkin juga terkait dengan kualitas minyak sawit yang digunakan dalam industri makanan, serta masih kurangnya kontrol dan studi yang andal. (T2)