InfoSAWIT, JAKARTA – Meningkatnya harga minyak sawit mentah global lantaran adanya kendala pasokan dari minyak nabati lainnya, telah bardampak positif kepada sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang memiliki pabrik pengolahan CPO.
Merujuk laporan dari DataIndonesia.id, terdapat 8 emiten perkebunan kelapa sawit yang memperoleh dampak positif tersebut selama semester I-2022. Dilihat dari pertumbuhan laba bersihnya PT Palma Serasih Tbk. (PSGO) memimpin karena laba bersihnya tercatat melonjak hingga 871,52% (yoy) dari Rp 17,32 miliar menjadi Rp 168,24 miliar.
Lantas posisi kedua diikuti PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) yang mencatatkan laba bersih melejit 338,51% (yoy) dari Rp 405,89 miliar menjadi Rp 1,78 triliun. Ketiga terdapat, PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) yang mencetak kenaikan laba bersih hingga 123% (yoy) dari Rp207,50 miliar menjadi Rp462,74 miliar. Kemudian, keempat, PT SMART Tbk. (SMAR) membukukan lonjakan laba bersih sebesar 91,98% (yoy) dari Rp 1 triliun menjadi Rp 1,93 triliun.
BACA JUGA: Berawal dari KTU Berlabuh Jadi Penulis Buku Kelapa Sawit
Sementara itu, posisi kelima, kerugian PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) terpantau menyusut tajam sebesar 88,64% (yoy) dari Rp 1,66 triliun menjadi Rp 188,24 miliar. Posisi keenam ada PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) yang laba bersihnya melesat 73,20% (yoy) dari Rp 167,30 miliar menjadi Rp 289,77 miliar.
Ketujuh, laba bersih PT Bisi International Tbk. (BISI) melompat 42,41% (yoy) dari Rp 145,89 miliar menjadi Rp 207,76 miliar. Sedangkan, kedelapan, laba bersih PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) meningkat 39,36% (yoy) dari Rp 386,86 miliar menjadi R p539,13 miliar. (T2)