InfoSAWIT, BOGOR – Sawit mempunyai peran strategis bagi Indonesia, karena berdampak besar dan memiliki pengaruh jangka panjang bagi Indonesia. Sehingga harus dikelola dengan prinsip-prinsip manajemen startegik.
Inilah yang menjadi titik perhatian Almarhum Prof. Dr. AB Susanto, Guru Besar dalam bidang Manajemen Strategik di “Kampus Bela Negara” UPN Veteran Jakarta. Bersama dengan Petrus Gunarso, sosok rimbawan yang memiliki pengetahuan mendalam tentang pengelolaan dan konservasi sumber daya alam untuk menyusun buku ini.
Keduanya bukan ahli sawit, dengan latar belakang ini dan diperkaya dengan diskusi- diskusi melalui beberapa pakar sawit diharapkan memberi perspektif berbeda. Perspektif untuk mendudukkan sawit dalam posisi yang lebih berimbang, agar sisi positif sawit bagi Indonesia tidak tenggelam dalam informasi negatif yang merugikan Indonesia. Semula buku ini berjudul Sawit untuk Diplomasi Ekonomi.
BACA JUGA:Kesejahteraan Petani Sawit di Nagan Raya Rendah, Pilih Pj Bupati Pro Petani
Dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Jumat (9/9/2022), sebelum beliau berpulang keharibaan Yang Maha Kuasa, judul buku ini telah diubah menjadi Sawit untuk Negeri. Suatu judul yang menggambarkan Manajemen Bela Negara yang menjadi peminatan Prof. Dr. AB Susanto.
“Diawali dengan rasa prihatin, Indonesia sebagai negara penghasil sawit terbesar di dunia – tetapi mengapa masyarakatnya tidak bersatu padu melihatnya sebagai sebuah berkah? Mengapa justru yang mengemuka adalah berbagai tantangan, hambatan, dan gangguan dari dalam dan luar negeri atas komoditas penting yang kita produksi, kita pakai dan kita manfaatkan dalam keseharian kita?,” demikian ungkap Petrus Gunarso, yang diadakan di IPB Bogor.
Buku ini membahas secara objektif dan bijak tentang industri sawit. Untuk itu diperlukan pengetahuan tidak saja mengenai industri pengolahan sawit, tetapi juga sejarah saat sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia berikut manfaatnya. Juga dijelaskan beragam reaksi masyarakat internasional tentang produk tanaman sawit sebagai strategi penguasaan pasar.
BACA JUGA: Tak Ada yang Berubah, Harga CPO 9 September 2022 di KPBN
Dalam buku ini dipaparkan tentang berbagai nilai positif sawit dan berbagai tantangan yang dihadapi di dalam pengembangannya. “Sedemikian rupa, sehingga keunikan sekaligus kedalaman dari buku ini secara komprehensif melihat manfaat dari kehadiran sawit di bumi Pancasila ini bagi semua lapisan dan golongan, misalnya, petani, keluarga, dan pekerja, lantas, pengumpul dan perantara. Kemudian, pabrik, pengusaha, eksportir dan negara (pajak dan devisa),” tutur Petrus.
Lebih lanjut kata dia, Itulah mengapa kesemua pemangku kepentingan tersebut dirangkum menjadi NEGERI , yang menunjuk ke suatu konsep negeri gemah ripah loh jinawi karena SAWIT. “Buktinya, selama Pandemi Covid-19, devisa negara yang terbesar berasal dari komoditas yang kerap disebut “emas hijau” ini. Sangat tepat – jika bersamaan dengan peluncuran buku ini – IPB University juga meresmikan Pusat Studi Sawit – IPB University,” tandas Petrus. (T2)