InfoSAWIT, JAKARTA – Belum lama ini dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman kerja sama perdagangan dan kontrak dagang antara asosiasi dan pelaku usaha Indonesia dan China untuk produk minyak kelapa sawit mentah (CPO) dengan nilai kontrak baru senilai US$ 2,6 miliar.
Dimana pembelian CPO itu melalui 16 kontrak dagang dengan volume sejumlah 2,5 juta ton produk CPO dan turunannya asal Indonesia. Penandatangan ini dilakukan oleh 9 pelaku usaha Indonesia dengan 13 buyers Tiongkok binaan CFNA. Kegiatan penandatanganan ini juga menjadi bagian dari rangkaian Trade Expo Indonesia ke-37.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, dengan dukungan Kementerian Perdagangan China dalam upaya penanganan hambatan ekspor produk perikanan Indonesia dan bantuan kemudahan untuk masuk ke pasar Tiongkok. Selain itu, diharapkan juga dukungan dan peran serta Pemerintah Tiongkok dalam upaya meningkatkan kerja sama perdagangan yang seimbang, saling menguntungkan, dan berkesinambungan bagi kepentingan kedua negara.
BACA JUGA: Terapkan Praktik Sawit Berkelanjutan, Petani pun Turut Menurunkan Emisi Karbon
“Saya berharap penandatanganan ini segera dapat diwujudkan dalam bentuk nyata untuk meningkatkan ekspor produk CPO dan turunannya serta produk perikanan Indonesia ke China,” kata Mendag Zulkifli Hasan Mendag Zulkifli Hasan dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Sabtu (12/11/2022).
Sekadar informasi, selama periode Januari—Agustus 2022 ekspor produk kelapa sawit dan turunannya Indonesia ke China mencapai US$ 3,6 miliar. Sementara merujuk data Badan Pusat statistik yang diolah Kementerian Perdagangan, volume ekspor produk kelapa sawit dan turunannya dari Indonesia ke Tiongkok pada 2021 mencapai 6,6 juta ton. Nilai ini meningkat 14,17 persen dari tahun sebelumnya. Pada 2021 nilai ekspor produk kelapa sawit Indonesia ke Tiongkok mencapai USD 6,06 miliar, melonjak 82,87 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya harga komoditas CPO dunia dalam setahun terakhir. (T2)