InfoSAWIT, JAKARTA – Harga minyak sawit mentah (CPO) di Bursa Berjangka Malaysia dibuka lebih rendah pada Selasa, (5/9/2023), tercatat turun untuk sesi kedua berturut-turut lataran melemahnya harga minyak nabati lain yang diperdagangkan di Bursa Dalian dan Chicago Board of Trade (CBOT).
Dilansir Reuters, Harga kontrak acuan minyak sawit berkode (FCPOc3) untuk pengiriman November 2023 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun RM 52, atau terdapat penurunan sekitar 1,28%, menjadi RM 3,935 (US$ 845,15) per metrik ton di awal perdagangan.
Lantas harga kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian berkode DBYcv1, turun 0,78%, sementara kontrak minyak sawit berkode DCPcv1 turun 1,30%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 0,9%.
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Fokus Menata Kebijakan Minyak Goreng Sawit
Sementara untuk output di negara produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia, Malaysia, diperkirakan meningkat sebesar 6,83% menjadi 1,72 juta metrik ton, tertinggi sejak bulan November.
“Produksi semakin meningkat dan mungkin akan mencapai puncaknya pada bulan Oktober sebelum awal musim hujan,” kata Direktur Broker Pelindung Bestari yang berbasis di Selangor, Paramalingam Supramaniam dilansir The Edge Malaysia.
BACA JUGA: El-Nino Munculkan Kekhawatiran Pasokan Minyak Sawit, Harga Diprediksi Masih Menguat
Untuk impor minyak nabati India pada bulan Agustus naik 5 % ke rekor 1,85 juta metrik ton karena pabrik penyulingan membeli lebih dari 1 juta ton minyak sawit selama dua bulan berturut-turut untuk menambah stok untuk hari kebesaran agama mendatang. (T2)