Uni Eropa Tetapkan Regulasi Sustainable Aviation Fuel (SAF), Sawit dan Kedelai Tak Penuhi Syarat

oleh -9681 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
infosawit
Dok. Istimewa/Bioavtur berbasis sawit digunakan pada penerbangan komersial.

InfoSAWIT, BRUSSEL – Anggota Parlemen Eropa (MEP) memberikan persetujuan untuk undang-undang baru yang mengintensifkan persyaratan penggunaan Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Uni Eropa, Pada 13 September 2023 lalu.

Undang-undang ini, yang merupakan bagian dari inisiatif ReFuelEU dan termasuk dalam paket Fit for 55, bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca setidaknya 55 persen pada tahun 2030 dan mencapai net-zero pada tahun 2050. Keputusan ini menandai langkah besar dalam mendukung sumber bahan bakar penerbangan yang lebih berkelanjutan.


Pada Juli 2022 silam, rancangan undang-undang ini pertama kali diadopsi, dan pada bulan April 2023, Parlemen Eropa mengumumkan pencapaian kesepakatan politik atas proposal ReFuelEU. Kini, setelah disetujui secara resmi oleh Parlemen Eropa, regulasi ini memberlakukan kewajiban pada bandara dan pemasok bahan bakar Uni Eropa untuk memastikan bahwa minimal 2 persen bahan bakar penerbangan bersifat “ramah lingkungan” pada tahun 2025, dengan peningkatan bertahap hingga mencapai 70 persen pada tahun 2050.

BACA JUGA: Pembentukan Bursa CPO Memperkuat Komoditas Strategis Nasional

Dikutip InfoSAWIT dari Ethanol Producer, namun peraturan ini juga membatasi jenis bahan baku yang dapat digunakan. Bahan bakar sintetis, biofuel dari residu pertanian atau kehutanan, alga, limbah hayati, minyak goreng bekas, lemak hewani tertentu, dan bahan bakar jet daur ulang dari limbah gas dan limbah plastik dianggap “ramah lingkungan”. Sayangnya, bahan kelapa sawit dan kedelai tidak memenuhi kriteria keberlanjutan dan dilarang untuk digunakan dalam program ini.

Program ReFuelEU juga mencakup pengenalan label kinerja penerbangan yang akan mulai berlaku pada tahun 2025. Maskapai penerbangan dapat memasarkan penerbangan mereka dengan label yang menunjukkan jejak karbon per penumpang dan efisiensi CO2 per kilometer. Ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada penumpang tentang kinerja lingkungan dari penerbangan yang dioperasikan oleh berbagai maskapai.

Sementara itu, industri minyak kelapa sawit, terutama di Malaysia, menanggapi dengan mengakui potensi produk samping minyak sawit, seperti Palm Oil Mill Effluent (POME) dan Palm Oil Fatty Acid Distillate (PFAD), sebagai sumber bahan bakar penerbangan berkelanjutan.

BACA JUGA: Teknologi Shell Gene Bisa Atasi Kontaminen di Sawit, Produktivitas Dipastikan Melonjak

Meskipun beberapa lobi proteksionis masih menentang penggunaan minyak sawit, industri penerbangan global, termasuk uji penerbangan yang dilakukan oleh Boeing, terus mempercepat penggunaan SAF dengan menggunakan produk samping kelapa sawit sebagai bahan bakunya. (T2)

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com