InfoSAWIT, JAKARTA – Tim peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) telah memperkenalkan sebuah inovasi ramah lingkungan di bidang konstruksi berupa beton berbasis daur ulang cangkang sawit yang diberi nama PalmCrete®. Inovasi ini pertama kali dipresentasikan pada acara Semarak Usaha Kecil Mikro dan Koperasi (UKMK) Sawit 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada awal Agustus 2024 lalu di Makassar, Sulawesi Selatan.
PalmCrete® merupakan hasil penelitian yang dipimpin oleh Dr. Sotya Astutiningsih, yang juga merupakan ketua tim peneliti, bersama para anggota tim lainnya, yaitu Dr. Nuraziz Handika, Dr. Bastian B. Sentosa, Dr. Arian Dhini, Dr. Mochamad Adhiraga Pratama, dan Dwica Wulandari.
Penelitian ini didanai oleh Grant Riset Sawit pada tahun 2021 dengan tujuan memanfaatkan cangkang kelapa sawit sebagai substitusi agregat alam pada beton, sehingga menghasilkan material yang ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomis.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Swadaya Riau Periode 21-27 Agustus 2024 Tertinggi Rp 2.966,73/kg
Dr. Sotya menjelaskan bahwa pemilihan cangkang kelapa sawit sebagai bahan substitusi didasarkan pada beberapa pertimbangan, di antaranya performa beton, dampak lingkungan, serta kajian tekno-ekonomi. Cangkang kelapa sawit, yang merupakan sisa dari proses ekstraksi minyak sawit, dikenal memiliki kekerasan yang tinggi sebesar 26,9 skala kekerasan, yang hampir setara dengan kekerasan logam emas murni.
“Cangkang sawit tidak hanya keras, tetapi juga mengandung bio-oil yang bersifat mengawetkan, sehingga tidak mudah dimakan oleh rayap,” jelas Dr. Sotya dilansir InfoSAWIT dari laman resmi UI ditulis Selasa (20/8/2024).
Tim peneliti kemudian mengolah cangkang sawit ini menjadi agregat untuk beton, menghasilkan produk yang disebut PalmCrete®. Beton ini memiliki berat jenis sekitar 1850–1900 kg/m³ dan kekuatan rata-rata sebesar 19,1 MPa, yang cukup untuk digunakan pada struktur bangunan sederhana seperti tempat tinggal.
PalmCrete® juga menunjukkan keunggulan dalam uji ketahanan gempa. “PalmCrete® berperilaku seperti beton normal pada pembebanan lentur empat titik dan memiliki sifat keuletan yang lebih tinggi pada pembebanan semi siklik, yang mengindikasikan beton ini lebih tahan terhadap beban gempa,” ungkap Dr. Sotya. Selain itu, beton ini juga memiliki sifat pervious, atau lolos air, sehingga potensial untuk digunakan sebagai paving block dengan sistem pengaliran air.