InfoSAWIT, CIKIDANG – Seorang warga Kampung Pengkolan, Desa Nangka Koneng, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Hendi (53), berhasil mengubah limbah lidi sawit menjadi produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomi tinggi. Usahanya ini dimulai saat pandemi Covid-19 melanda, ketika banyak orang terpaksa menghentikan aktivitas dan bekerja dari rumah.
Dalam wawancara dengan jurnalis Radar, Hendi menceritakan bagaimana pandemi menjadi titik balik dalam hidupnya. “Inspirasi awalnya dari situasi Covid-19, karena banyak waktu di rumah dan nggak kerja. Saya berpikir, bagaimana caranya supaya bisa bertahan hidup. Akhirnya, muncullah ide membuat kerajinan ini,” ujarnya dilansir InfoSAWIT dari Radar Jabar, Selasa (27/8/2024).
Dengan banyaknya waktu luang di rumah, Hendi memutuskan untuk menggeluti kerajinan tangan menggunakan lidi pohon sawit yang sebelumnya hanya dianggap sebagai limbah. Dalam beberapa tahun, usaha yang awalnya hanya untuk bertahan hidup ini telah berkembang menjadi sumber penghidupan utama bagi Hendi dan keluarganya.
BACA JUGA: PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Optimistis Raih Kinerja Positif di 2024
Di tangan terampil Hendi, lidi sawit diubah menjadi berbagai produk kerajinan menarik seperti piring, mangkuk, sapu lidi, keranjang buah, hingga piala dan medali. Produk-produk ini tidak hanya dijual di sekitar Cikidang, tetapi juga telah dipasarkan ke berbagai daerah termasuk Jabodetabek melalui media sosial dan jaringan pertemanan.
“Alhamdulillah, produk-produk kerajinan ini sekarang sudah dikenal lebih luas. Saya juga sering membuka stand di berbagai kegiatan untuk memasarkan karya-karya ini,” jelas Hendi.
Selain fokus pada produksi dan penjualan, Hendi juga memiliki keinginan kuat untuk berbagi ilmu dan mengangkat kearifan lokal Cikidang. Ia sering memberikan pelatihan kepada sekolah-sekolah yang ingin belajar membuat kerajinan dari lidi sawit. “Harapan saya, semoga kearifan lokal Cikidang bisa semakin dikenal dan diangkat. Jika usaha ini berkembang, tentu akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar,” tuturnya.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Naik 1 Persen Pada Senin (26/8), Harga CPO di Bursa Malaysia pun Melonjak
Kerajinan tangan Hendi dijual dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp5.000 hingga Rp35.000, tergantung pada jenis, tingkat kesulitan pembuatan, dan ukuran produk. Dengan semangat yang kuat dan keinginan untuk memberdayakan masyarakat sekitar, Hendi telah membuktikan bahwa kreativitas dan ketekunan dapat mengubah tantangan menjadi peluang, bahkan di masa-masa sulit seperti pandemi. (T2)