InfoSAWIT, MEDAN – Periset Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Djend Muhayat, menjelaskan pentingnya memahami pola susunan daun atau phyllotaxy pada tanaman kelapa sawit, karena berkaitan langsung dengan produktivitas tandan buah segar (TBS).
Dalam penjelasannya, Djend mengungkap bahwa susunan pelepah pada pohon sawit tersusun dalam bentuk spiral — yang bisa mengarah ke kiri (left spiral) atau ke kanan (right spiral). “Cara melihat arah spiral ini adalah dari pangkal batang. Jika arah pelepah dari bawah ke kiri, berarti spiral kiri, dan sebaliknya jika ke kanan, maka disebut spiral kanan,” jelasnya dikutip InfoSAWIT dari PPKS TV, Selasa (28/10/2025).
Lebih lanjut, Djend menerangkan cara menentukan pelepah pertama, yaitu pelepah yang telah membuka sempurna dan anak daunnya sudah terpisah. Dari pelepah pertama inilah, perhitungan jumlah pelepah dilakukan secara bertahap mengikuti pola spiral.
BACA JUGA: Produsen Benih Sawit Siap Dukung Pengawasan dan Produksi Berkelanjutan
“Dalam satu spiral sawit biasanya terdapat delapan pelepah. Jadi, setelah pelepah pertama, ditambah delapan, kita temukan pelepah ke-9, lalu ke-17, ke-25, ke-33, dan seterusnya,” paparnya.
Menurutnya, jumlah pelepah yang normal pada tanaman sawit usia 3 hingga 8 tahun berkisar antara 48 hingga 56 pelepah. Jumlah ini menjadi indikator penting bagi peneliti maupun pekebun untuk menilai kondisi fisiologis tanaman.
“Setiap pelepah berkontribusi terhadap produktivitas, karena daun berperan langsung dalam proses fotosintesis. Jadi, pemahaman tentang spiral dan jumlah pelepah sangat penting untuk memastikan tanaman tumbuh optimal,” ujar Djend.
BACA JUGA: SPKS Desak Pemerintah Evaluasi Kebijakan Biodiesel B50, Jangan Jadikan Petani Sebagai Tumbal
Ia juga menambahkan bahwa meski pada beberapa varietas terdapat perbedaan jumlah pelepah per spiral—ada yang mencapai 12 hingga 13—namun varietas Dura Deli, yang paling umum digunakan di Indonesia, umumnya memiliki pola spiral dengan delapan pelepah.
“Jadi jangan sampai keliru menghitung. Karena dari setiap daun, ada energi yang dihasilkan untuk tandan berikutnya,” tutup Djend. (T2)





















