InfoSAWIT, JAKARTA – Masih dalam situasi tingginya harga minyak sawit mentah (CPO), PT Sinar Mas Agribusiness and Food (SMART) Tbk., tetap fokus mempertahankan porsi penjualan produk sawit di pasar domestik dan ekspor yang sama-sama sekitar 50%. Diperkirakan porsi sebesar itu akan berlanjut di tahun 2022.
Sebagian besar penjualan SMART berupa produk turunan CPO, seperti minyak goreng, margarin, specialty fats, biodiesel, dan oleokimia. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang terus mendorong hilirisasi di berbagai sektor industri, termasuk industri sawit.
Pihak SMART bertekad untuk terus meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi berbagai produk turunan berbasis kelapa sawit dengan portofolio yang luas. “Upaya ini untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan yang terus berkembang,” kata Investor Relations, PT Sinar Mas Agribusiness and Food (SMART) Tbk., Pinta S. Chandra seperti dilansir Kontan, Senin (10/1/2022).
Lebih lanjut, SMART turut berkontribusi dalam menyalurkan minyak goreng dengan harga terjangkau sebagai langkah di tengah lonjakan harga produk tersebut di pasar. Hingga akhir tahun 2021, SMART telah menyalurkan minyak goreng dengan harga terjangkau sekitar 600.000 liter.
Angka ini mendekati target awal SMART yang hendak menyalurkan minyak goreng tersebut sebanyak 700.000 liter. Adapun sisanya akan disalurkan kembali di bulan Januari 2022. Pinta memastikan, SMART akan kembali mendukung kebijakan pemerintah di tahun ini dalam menstabilkan harga melalui distribusi minyak goreng dengan harga terjangkau.
Tutur, Pinta S. Chandra, pihaknya saat ini masih memproses laporan realisasi produksi minyak sawit mentan (CPO) SMART di tahun 2021 maupun target produksi di tahun 2022. Sedangkan per kuartal III-2021, produksi CPO SMART masih mengalami pertumbuhan 7,5% (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun 2020.
Tren kenaikan harga CPO yang masih berlanjut di awal tahun 2022 menjadi keuntungan tersendiri bagi SMART. Di sisi lain, gangguan cuaca menjadi salah satu tantangan lantaran sifatnya yang tidak dapat dikendalikan dan bisa mempengaruhi produksi kebun sawit milik SMART. Perusahaan ini pun tetap berfokus pada penerapan praktik terbaik dalam pengelolaan kebun sawit. (T2)