InfoSAWIT, PALANGKA RAYA – Dalam kegiatan Sarasehan Sawit Rakyat dan Deklarasi Forum Petani Mandiri Kalteng yang diinisiasi oleh Dinas Perkebunan (Disbun) Prov. Kalimantan Tengah (Kalteng), Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov. Kalteng, Leonard S. Ampung mengatakan, pada situasi yang kurang nyaman karena inflasi yang tinggi sudah mendekati angka 7% dan Kalteng sekarang menduduki posisi nomor tiga seluruh Indonesia, artinya daya beli masyarakat sangat lemah ditambah lagi dengan kenaikan BBM, namun harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit masih naik.
Kendati tutur Leonard, di satu sisi memang biaya produksi juga naik lantas apakah harga pupuk dan ongkos angkut juga akan naik karena kenaikan harga BBM. “kegiatan sarasehan ini hendaknya bisa memikirkan serta adanya perhatian, kepada masyarakat di sekitar kebun sawit. Dengan harapan Pemerintah bisa mensejahterakan masyarakat disekitar kebun, untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat sekitar kebun,” katanya seperti dilansir MMCKalteng.
Sementara itu, Plt. Kadisbun Prov. Kalteng Rizky R. Badjuri dalam laporannya menyampaikan bahwa petani yang terdata dan terakses, ada sekitar 20 ribuan orang. Dengan adanya forum ini bisa menjembatani kepentingan antara petani dengan Perusahan Besar Swasta (PBS) di Kalteng.
“Jika selama ini kita yang datang ke PBS, maka kedepannya bukan kita lagi yang mendatangi PBS, tetapi silakan PBS yang mendatangi forum. Semoga dengan adanya Forum Petani Sawit Mandiri ini bisa menjadi solusi untuk Kalteng dengan harapan mudah-mudahan angka inflasi bisa turun” kata Rizky. (T2)