InfoSAWIT, SUBULUSSALAM – Pemerintah Kota Subulussalam melalui Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perikanan (Distanbunkan) sedang menyiapkan penyusunan dan penerapan dokumen Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD KSB) yang dilaksanakan kemarin, Senin (5/6/2023) di aula Bappeda setempat.
Program tersebut juga turut didukung oleh mitra pembangunan Pemko Subulussalam Earthworm Foundation (EF) dan Wildlife Conservation Society (WCS) serta keterlibatan Pusat Riset Sawit dan Kelapa Universitas Syiah Kuala (PRSK USK).
Setelah melakukan kick off meeting pada bulan Mei yang lalu, Distanbunkan Kota Subulussalam menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) penyusunan dan penerapan RAD KSB.
BACA JUGA: FGD Sawit Berkelanjutan VOL. 14: Mengintegrasikan Industri Hulu Hingga Hilir Sawit Berkelanjutan
Kegiatan itu dihadiri oleh seluruh anggota kelompok kerja yang sudah terbentuk dengan melibatkan seluruh instansi pemerintah daerah terkait, Perwakilan perusahaan produsen (kebun dan pabrik kelapa sawit), perwakilan perusahaan pembeli (buyer), perwakilan petani, LSM/NGO dan mitra pembangunan lainnya.
Kepala Distanbunkan Kita Subulussalam, Rosihan Indra mengatakan bahwa pihaknya terus berkomitmen guna mewujudkan tata kelola pembangunan kelapa sawit berkelanjutan di daerah itu.
“Ini adalah komitmen kami untuk mewujudkan tata kelola pembangunan kelapa sawit berkelanjutan melalui koordinasi, sinergisitas dan komunikasi lembaga pemerintah daerah dengan para pihak terkait,” ungkap Rosihan Indra, dalam sambutannya selaku Sekretaris Tim Penyusunan RAD KSB Kota Subulussalam.
BACA JUGA: Petani Menjerit Harga TBS Sawit Makin Terjepit. Ini penyebabnya?
Dijelaskan, urgensi dukungan semua pihak terkait untuk menyukseskan kegiatan penyusunan RAD KSB ini dirasa sulit bagi pemerintah daerah dalam mewujudkannya bila mana pekerjaan tersebut dikerjakan secara sendiri, oleh karena itu, pihaknya meminta komitment semua pihak guna menyukseskan tujuan tersebut.
Lebih lanjut, hal senada juga dikatakan oleh Kasrai perwakilan Earthworm Foundation, di mana agenda pertemuan tersebut bertujuan untuk melakukan inventarisasi data dan informasi terkait isu-isu strategis, termasuk program prioritas dalam merumuskan sebuah rencana aksi.
“Di mana agenda pertemuan kita ini adalah bertujuan untuk menginventarisasi data dan informasi terkait isu-isu strategis dan prioritas dalam merumuskan sebuah rencana aksi,” katanya.
Sementara itu, dalam forum tersebut Perwakilan WCS, Tisna Nando, dalam sambutannya juga menegaskan WCS sangat mendukung dan akan berkontribusi langsung sebagai perwujudan komitmennya dalam meningkatkan tata kelola kelapa sawit berkelanjutan ini.
“Melalui kolaborasi ini tentunya komitmen kita dalam meningkatkan tata kelola sawit secara berkelanjutan dapat diwujudkan secara signifikan,” sebutnya. (*)
Laporan Nukman Suryadi Angkat