InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Merujuk laporan Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) pada Jumat, (10/11/2023), menunjukkan stok minyak sawit Malaysia mencapai level tertinggi dalam empat tahun pada akhir Oktober 2023, kendati dibarengi dengan ekspor lebih besar dari perkiraan, sementara persediaan naik 5,84% dari bulan September menjadi 2,45 juta metrik ton, menandakan peningkatan berturut-turut dalam enam bulan terakhir.
Sebelumnya kejadian serupa pernah juga dialami pada September 2019 silam.
Dari data yang disampaikan, produksi minyak sawit mentah (CPO) tercatat naik 5,89% menjadi 1,94 juta ton di Oktober, sementara ekspor minyak sawit meningkat menjadi 1,47 juta ton.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Naik 0,77 Persen Pada Jumat (10/11)
Sementara dalam survei yang dilakukan Reuters memperkirakan persediaan sebesar 2,56 juta, atau pertumbuhan 10,82% pada bulan tersebut, dan melihat produksi sebesar 1,88 juta ton dan ekspor sebesar 1,29 juta ton.
Diungkapkan pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur, persediaan diperkirakan mencapai puncaknya pada akhir Oktober, lantaran produksi diperkirakan menurun pada November akibat musim hujan yang akan menghambat panen.
“Mulai bulan November, stok akhir mungkin mulai menurun, dan hal ini dapat menahan harga minyak sawit mentah agar tidak turun di bawah level 3.500 ringgit,” kata pedagang tersebut dilansir Reuters.
BACA JUGA: RSPO Tegaskan Komitmen untuk Mengembangkan Industri Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan di Indonesia
Catat Marcello Cultrera dari Apricus yang berbasis di Singapura, permintaan minyak sawit menunjukkan peningkatan yang signifikan antara 100.000 hingga 170.000 ton dibandingkan perkiraan sebelumnya. (T2)