InfoSAWIT, BENGKULU UTARA – Pada tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara menetapkan rencana pembangunan jalan menuju sentra perkebunan sawit sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi biaya angkut Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dan memperbesar keuntungan bagi para petani.
Kadis Perkebunan Bengkulu Utara, Desman Siboro, menyatakan bahwa kondisi jalan yang belum memadai menuju kebun sawit masyarakat telah menyebabkan masalah serius bagi para petani dengan biaya angkut yang menjadi lebih mahal. Pembangunan jalan baru diharapkan dapat mengatasi kendala tersebut dan mendukung pertumbuhan sektor perkebunan sebagai salah satu sektor utama dalam perekonomian daerah.
Desman menegaskan bahwa akses transportasi yang lebih baik akan membantu para petani meningkatkan produksi dan efisiensi usaha mereka. Dengan pembangunan jalan baru, diharapkan produksi dan efisiensi usaha perkebunan sawit akan meningkat secara signifikan. “Kalau jalan ke kebun sawit bagus, maka produksi dan efisiensi usaha perkebunan sawit diharapkan meningkat,” ujar Desman, Dikuitp InfoSAWIT dari Mediasinardunia.
BACA JUGA: Sebaiknya Kenaikan Dana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) RP 60 Juta per Ha, Setelah Pemilu
Perkebunan sawit merupakan sektor ekonomi yang sangat vital bagi Kabupaten Bengkulu Utara, menyumbang pendapatan yang signifikan dan memberikan banyak lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur yang mendukung sektor ini dianggap penting untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Reaksi positif datang dari sejumlah petani, seperti Ahmad dari Desa Simpang Ketenong, yang menyambut rencana pembangunan jalan baru dengan antusias. Dia menyatakan bahwa pembangunan jalan ke kebun sawit akan mengurangi biaya angkut dan meningkatkan hasil panen, memberikan dampak positif bagi kesejahteraan mereka.
Rencana pembangunan jalan baru ini menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara untuk terus mendukung pertumbuhan sektor perkebunan sebagai salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi daerah. Diharapkan langkah ini akan membawa dampak positif bagi para petani dan masyarakat secara keseluruhan, serta berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut. (T2)