InfoSAWIT, SURABAYA – Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Dwi Sutoro, kedati riset telah dilakukan, ia menekankan perlunya pendalaman lebih lanjut sebelum dapat diterapkan secara luas dalam industri. Menurutnya, industri tidak dapat secara instan menyerap riset yang masih berupa inovasi yang memiliki tingkat risiko tinggi.
Kepada InfoSAWIT, Dwi Sutoro mengungkapkan, bahwa untuk mengintegrasikan roda inovasi dengan roda pengembangan industri, langkah-langkah kongkrit perlu diambil. Salah satu alasannya adalah bahwa tidak semua inovasi dapat langsung diterapkan dengan jaminan keberhasilan 100%. Oleh karena itu, sinergi antara inovasi dan industri memerlukan langkah-langkah yang terencana dengan baik.
Dwi menjelaskan tentang Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) yang menjadi tahapan dalam pengembangan inovasi pada industri. Tahapannya berkisar dari 1 hingga 9, di mana inovasi dalam tahapan pengembangan berada pada level 3-6, sedangkan level 7 sampai 9 dianggap sudah layak untuk diterapkan pada industri. Ini menunjukkan perlunya kesepakatan antara peneliti dan industri untuk menerapkan inovasi pada tahap yang lebih matang. (T2)