SPKS Harap DMO Minyak Goreng Dapat Pengawasan Ketat Pemerintah dan Tidak Merugikan Harga TBS Sawit Petani

oleh -2592 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. InfoSAWIT/ Ketua Umum Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Sabarudin.

InfoSAWIT, JAKARTASerikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) menyerukan pengawasan ketat atas berjalannya Domestic Market Obligation (DMO) minyak goreng sawit yang masih berlangsung dewasa ini. Adanya kenaikan harga jual minyak goreng sawit rakyat akhir-akhir ini hingga Rp. 15.000 per liter. Merupakan bentuk pelanggaran hukum dari pasar. Pasalnya, Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah sebesar Rp. 14.000 per liter atau Rp. 15.500 per kg.

Menurut Ketua Umum SPKS, Sabarudin, Pemerintah harus tegas melaksanakan regulasi atas ketentuan ketersediaan minyak goreng rakyat yang banyak dikonsumsi masyarakat bawah dengan harga terjangkau sebesar Rp. 14.000 per liter. Menurutnya, kenaikan harga menjelang Hari Raya Lebaran saat ini, merupakan bagian dari siklus bisnis minyak nabati dunia termasuk minyak sawit. Kendati dari awal tahun 2024, harga jual CPO mengalami kenaikan hingga saat ini, namun masih relatif memberikan keuntungan bagi pelaku bisnis termasuk petani sawit.


Berdasarkan data SPKS, harga jual hasil Panen TBS masih berkisar pada harga Rp. 2.200 hingga Rp. 2.500 per kg. Kendati di beberapa kelompok tani SPKS wilayah Sulawesi Tenggara masih seharga Rp. 1.900 per kg.

BACA JUGA: Petani Sawit Swadaya di Konawe Utara Lakukan Pelatihan Budidaya Sawit Berkelanjutan Bersama SPKS

“Harga jual TBS petani sawit masih relatif stagnan dan tidak mengalami lonjakan kenaikan harga yang drastis, ” Jelas Sabarudin kepada InfoSAWIT, Selasa (2/4/2024).

Menurut Sabarudin, regulasi perdagangan ekspor CPO dan turunannya yang menyaratkan DMO sebesar 1 berbanding 4, masih relevan untuk dilakukan. Lantaran, pertumbuhan industri turunan sawit dalam negeri, masih membutuhkan pasokan bahan baku yang berkelanjutan.

“Regulasi DMO yang diterapkan pemerintah saat ini, masih relevan dengan kebutuhan bahan baku industri hilir sawit, ” ungkap Sabarudin.

BACA JUGA: SPKS Bersama Oxfam dan Pemkab Konawe Utara Dorong Rencana Aksi Sawit Berkelanjutan

Menurutnya, pasokan DMO sudah tepat sasaran, diatur dari kuota ekspor yang dilakukan eksportir. “Sehingga pasokan dalam negeri dapat terjamin dan tercukupi”, ujarnya menjelaskan. Imbuhnya, kendati adanya fluktuasi harga jual CPO, namun secara rata-rata harga CPO masih menguntungkan pelaku usaha.

 

Kepastian Pasokan TBS Petani Sawit

Lebih lanjut, SPKS mengharapkan dukungan dari pemerintah, guna memastikan pasokan CPO yang berasal dari TBS petani sawit. “Sumber pasokan TBS langsung dari petani kepada Pabrik Kelapa Sawit harus terus dilakukan,” Tandasnya.

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com