Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Perkuat Riset Kelapa Sawit melalui Program Grant Riset Sawit

oleh -2174 Dilihat
Editor: Redaksi InfoSAWIT
InfoSAWIT
Dok. Istimewa/ Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Perkuat Riset Kelapa Sawit melalui Program Grant Riset Sawit.

InfoSAWIT, JAKARTA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperkuat eksistensinya dalam bidang riset dan penelitian lingkungan, dengan fokus salah satunya pada riset kelapa sawit. Sebagai salah satu penerima Program Grant Riset Sawit (GRS), Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS mengadakan monitoring dan evaluasi (monev) penelitian kelapa sawit di Gedung Research Center ITS pada Selasa (28/5).

Kegiatan monev ini dilaksanakan secara eksternal bersama Komite Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Direktur DRPM ITS, Fadlilatul Taufany PhD, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memantau kemajuan riset dari para tim peneliti. “Hal ini dilakukan dalam rangka penguatan, pengembangan, dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri kelapa sawit nasional,” tuturnya, dikutip InfoSAWIT dari laman resmi ITS, ditulis Rabu (29/5/2024).

Taufany juga mengungkapkan bahwa acara ini merupakan monev perdana yang dilakukan langsung oleh BPDPKS, dengan tujuan memastikan riset yang ada telah sesuai dengan standar yang telah ditentukan. “Apabila terdapat kendala dan hambatan, diharapkan langkah-langkah perbaikan dan dukungan dapat disampaikan kepada para tim melalui evaluasi ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Suku Moi dan Awyu Tuntut Perlindungan Hutan Adat dari Perkebunan Sawit di Mahkamah Agung

Erwin Widodo, salah satu Ketua Tim Riset Bidang Pasca Panen dan Pengolahan, menyatakan bahwa dengan adanya program ini, riset yang dikembangkan oleh ITS dapat memberikan dampak signifikan untuk Indonesia. “Program ini membawa kemajuan riset dari yang selama ini hanya di lingkup kampus, kini bahkan bisa sampai nasional,” terang dosen yang akrab dipanggil Eru tersebut.

Dengan mengusung inovasi Egrek Digital, dosen Departemen Teknik Sistem dan Industri ITS ini berharap risetnya dapat bermanfaat secara nyata bagi masyarakat. Menurutnya, inovasi tidak boleh berhenti pada dokumen atau karya tulis saja, tetapi harus dapat direalisasikan untuk khalayak luas. “Setelah dirasakan oleh masyarakat Indonesia, kami harap inovasinya dapat diproduksi massal untuk kegiatan ekspor,” ucapnya.

BACA JUGA: Kementan Berikan 300 Beasiswa Pengembangan SDM Perkebunan Sawit di Sulawesi Selatan

Pada tahun 2023 lalu, ITS berhasil menjadi lembaga penelitian dengan judul hibah GRS terbanyak di Indonesia. Prestasi ini tentunya tidak lepas dari dukungan DRPM ITS yang memberikan semangat kepada seluruh peneliti untuk mendapatkan dana hibah penelitian dari eksternal. “Kerja sama yang sudah terjalin sejak 2018 ini kami jaga dengan baik agar peneliti ITS memiliki semangat tinggi untuk berinovasi,” tambah Taufany. (T2)

InfoSAWIT

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO, biodiesel dan industri kelapa sawit setiap hari dengan bergabung di Grup Telegram "InfoSAWIT - News Update", caranya klik link InfoSAWIT-News Update, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


Atau ikuti saluran Whatsapp "InfoSAWIT News", caranya klik link InfoSAWIT News dan Group Whatsapp di InfoSAWIT News Update

Untuk informasi langganan dan Iklan silahkan WhatsApp ke Marketing InfoSAWIT_01 dan Marketing InfoSAWIT_02 atau email ke sawit.magazine@gmail.com