InfoSAWIT, BOGOR – Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, pada Kamis, 8 Agustus, secara resmi meresmikan Pilot Plant Fraksionasi Tandan Kosong Kelapa Sawit di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBSPJIA) Bogor.
Dalam acara peresmian tersebut, Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa fasilitas ini akan mengubah limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menjadi produk bernilai tambah tinggi.
“Proyek ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Perindustrian untuk meningkatkan nilai tambah komoditas ekspor, dengan sektor kelapa sawit menjadi salah satu prioritas dalam program hilirisasi industri,” katanya saat memberikan sambutan, dipantau InfoSAWIT.
BACA JUGA: Ombudsman Terima 239 Laporan Terkait Industri Selama 2018-2023
Sektor perkelapasawitan hulu-hilir nasional memiliki kontribusi ekonomi yang signifikan, mencapai lebih dari Rp750 triliun pada tahun 2023, setara dengan 3,5 persen dari PDB Nasional. Agus juga menekankan bahwa inovasi teknologi, termasuk pengolahan biomassa kelapa sawit, akan terus didorong untuk memperluas nilai tambah industri.
Pembentukan konsorsium Pilot Plant Fraksionasi Tandan Kosong Kelapa Sawit sejak tahun 2019 melibatkan kerjasama antara pemerintah melalui BBSPJIA Agro, akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dan sektor bisnis yang diwakili oleh PT Rekayasa Industri (Rekind). Pilot Plant ini memiliki nilai strategis dalam pengembangan industri berbasis sumber daya terbarukan di masa depan, mampu menghasilkan Glukosa, Xilosa, dan Lignin (GXL) sebagai produk utama.
Glukosa digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan bioetanol, sedangkan Xilosa dan Lignin merupakan prekursor pembuatan Bio Fine Chemicals atau bahan kimia berbasis sumber daya terbarukan seperti xylitol, benzene, dan toluene.
BACA JUGA: Ekspor Lidi Sawit dan Lidi Nipah Indonesia Alami Penurunan
Menperin berharap bahwa fasilitas ini dapat dimanfaatkan secara luas oleh pemangku kepentingan industri, sehingga dapat membantu mengatasi permasalahan pengelolaan limbah atau hasil samping kebun kelapa sawit. Program hilirisasi industri kelapa sawit diharapkan dapat mendukung kemajuan ekonomi bangsa yang berkelanjutan.
Dengan peresmian ini, diharapkan industri biomassa kelapa sawit dapat menjadi lebih berkelanjutan dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan. (T2)