InfoSAWIT, JAKARTA – PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. (SSMS) menegaskan kembali komitmennya dalam menerapkan praktik kelapa sawit berkelanjutan, dengan menjadi satu-satunya perusahaan di Indonesia yang 100% bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) dan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Hal ini disampaikan Direktur Utama SSMS, Jap Hartono, dalam acara Paparan Publik SSMS, Kamis (8/5/2025), yang turut dihadiri InfoSAWIT.
“Ini yang paling pertama dan patut kita banggakan. Kami adalah perusahaan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang 100% tersertifikasi RSPO dan ISPO,” ujar Jap Hartono.
Ia menekankan pentingnya memastikan semua pemangku kepentingan memiliki pemahaman yang sama terkait keberlanjutan dan kontribusi sosial perusahaan.
BACA JUGA: Prabowo Pastikan 5 Tahun Kedepan Swasembada BBM, Kelapa Sawit jadi Sumber Utama
Tercatat SSMS juga mengklaim sebagai satu-satunya perusahaan yang konsisten menerapkan prinsip zero waste. “Apapun produk sampingan dari kegiatan produksi kami, semuanya diproses kembali menjadi energi dan manfaat lainnya bagi perusahaan,” jelas Jap Hartono.
Saat ini, SSMS telah memiliki dua pembangkit listrik berbasis energi terbarukan (biomassa), yang tidak hanya menopang operasional pabrik tetapi juga mulai dimanfaatkan untuk kebutuhan fasilitas umum seperti sekolah dasar di wilayah sekitar kebun.
Jap Hartono juga mengungkapkan komitmen perusahaan terhadap petani mitra dan masyarakat sekitar. SSMS telah menyelesaikan seluruh kewajibannya terhadap program kemitraan inti-plasma, termasuk distribusi 20% lahan kepada petani plasma serta dukungan penuh terhadap koperasi.
BACA JUGA: PT Citra Borneo Utama Bidik Kenaikan Penjualan hingga 40% di 2025, Fokus Lanjutkan Hilirisasi Sawit
“Filosofi kami sederhana. Kalau perusahaan maju, masyarakat sekitar juga harus makin sejahtera,” kata Jap.
Tak hanya itu, SSMS juga aktif di bidang pendidikan melalui yayasan yang mengelola 20 sekolah, mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga SMA. Sekolah-sekolah tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak pekerja kebun, tapi juga telah melahirkan lulusan berkualitas tinggi.
“Kami bangga karena ada anak-anak dari sekolah kami yang kini telah menjadi dokter dan aktif praktek. Bahkan ada yang ibunya dulu bekerja di kebun, kini anaknya sukses menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi,” ungkap Jap.
BACA JUGA: Dampak PP Nomor 8 Tahun 2025 terhadap Petani Sawit Kecil dan Pabrik Pengolahan
Dengan berbagai pencapaian tersebut, SSMS ingin menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar label, melainkan prinsip kerja yang dijalankan secara nyata dari hulu ke hilir. (T2)