InfoSAWIT, KAPUAS HULU – Di tengah hamparan hijau Desa Sebaru, Kecamatan Silat Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu—wilayah yang dikenal sebagai jantung Kalimantan—sekelompok petani sawit swadaya mengibarkan semangat baru dalam pengelolaan lingkungan. Mereka tergabung dalam Perkumpulan Petani Sawit Mandiri Mitra Bersama (PPSMMB), yang juga merupakan anggota Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Fortasbi), muncul sebagai institusi lokal yang kini menjadi panutan dalam menerapkan praktik perkebunan berkelanjutan.
Kabupaten Kapuas Hulu sendiri telah lama dikenal sebagai kawasan konservasi yang vital bagi keseimbangan ekosistem Kalimantan. Di sinilah PPSMMB mengambil peran, bukan hanya sebagai penghasil tandan buah segar (TBS) sawit, tapi juga sebagai pelopor perubahan yang berpijak pada prinsip keadilan dan keberlanjutan.
Dalam informasin yang didapat InfoSAWIT, Sabtu (10/5/2025), komitmen itu tak hanya sekadar slogan. Sepanjang tiga kilometer bantaran sungai yang melintasi wilayah perkebunan, PPSMMB melarang keras penanaman sawit. Tak hanya itu, pohon-pohon sawit yang sudah telanjur tumbuh di dekat aliran sungai kini tidak lagi diberi pupuk kimia. Langkah ini diambil demi menjaga kualitas air dan ekosistem sungai dari potensi pencemaran.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Jambi Periode 9-13 Mei 2025 Melorot Rp 103,53 per Kg
Upaya lainnya terlihat dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang menjadi ancaman musiman di Kalimantan. PPSMMB aktif melatih tim pemadam kebakaran lokal serta menggelar sosialisasi tentang bahaya membuka lahan dengan cara membakar. Pendekatan ini menyasar langsung ke masyarakat sekitar wilayah kerja mereka, membangun kesadaran kolektif bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama.
Bukan tanpa pengakuan. Pada tahun 2024, PPSMMB berhasil mengantongi sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), sebuah tonggak penting yang menandai keseriusan mereka dalam praktik pertanian berkelanjutan. Sertifikasi ini tidak hanya meningkatkan daya saing produk petani, tetapi juga memperkuat posisi mereka dalam rantai pasok global yang semakin menuntut kepatuhan terhadap standar lingkungan.
BACA JUGA: Petani Sawit Anggota Fortasbi dari Koperasi Marga Indah Tanam Meranti untuk Orangutan
Kini, PPSMMB tengah mendorong seluruh anggotanya untuk menerapkan best management practices sebagai bagian dari transformasi jangka panjang. Harapannya sederhana namun mendalam: agar petani sawit swadaya tidak hanya dikenal sebagai produsen, tetapi juga penjaga kelestarian alam Kalimantan. (T2)