InfoSAWIT, JAKARTA — Sebagai salah satu perusahaan kelapa sawit terkemuka di Indonesia, Musim Mas menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan mendukung strategi pemerintah dalam mempercepat sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Dukungan ini diwujudkan melalui pendampingan ribuan pekebun swadaya agar dapat memenuhi standar keberlanjutan yang ditetapkan pemerintah.
Sertifikasi ISPO menjadi tonggak penting dalam penguatan tata kelola industri sawit nasional. Selain memastikan pengelolaan kebun secara ramah lingkungan, sosial, dan ekonomi, ISPO juga memperkuat daya saing minyak sawit Indonesia di pasar global. Berdasarkan data Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, hingga Juli 2025 luas lahan sawit yang telah tersertifikasi ISPO mencapai 7,21 juta hektare, dengan kontribusi pekebun swadaya baru sekitar 69 ribu hektare. Angka tersebut menunjukkan bahwa keterlibatan petani swadaya masih perlu terus didorong.
Sejak 2015, Musim Mas menjalankan Program Pemberdayaan Pekebun Swadaya untuk membantu para petani mandiri memasuki rantai pasok minyak sawit berkelanjutan. Program ini menjawab berbagai tantangan yang dihadapi pekebun, mulai dari keterbatasan pemahaman tentang standar keberlanjutan, persoalan legalitas lahan, hingga minimnya kemampuan finansial untuk memperoleh sertifikasi.
BACA JUGA: Kementerian ESDM Tetapkan HIP Biodiesel Oktober 2025 Sebesar Rp 13.921 per liter, Turun Tipis
Sejak tahun 2021, Musim Mas telah mendampingi para pekebun binaannya untuk memperoleh sertifikasi ISPO. Hingga tahun 2025, perusahaan berhasil memfasilitasi 3.294 pekebun swadaya yang mengelola total lahan 7.804 hektare untuk tersertifikasi ISPO. Angka ini setara dengan 11% dari total capaian nasional pekebun swadaya bersertifikat ISPO.
“Musim Mas memiliki komitmen kuat untuk membawa pekebun swadaya masuk ke dalam rantai pasok berkelanjutan. Dukungan terhadap percepatan sertifikasi ISPO adalah bentuk sinergi kami dengan strategi pemerintah dalam membangun industri sawit yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Program & Project General Manager Musim Mas, Rob Nicholls, dalam keterangan resmi diterima InfoSAWIT, Rabu (8/10/2025).
Dalam mendampingi pekebun, Musim Mas menerapkan pendekatan yang komprehensif—mulai dari bimbingan teknis di lapangan oleh tim agronomis, pembentukan kelembagaan resmi petani, hingga fasilitasi koordinasi dengan dinas terkait, lembaga sertifikasi, dan pemangku kepentingan lain.
BACA JUGA: Wilmar Dukung Petani Sawit Labuhanbatu Lewat Program Kebun Kemitraan
Perusahaan juga membantu proses administrasi, termasuk penyusunan dokumen legal dan pencatatan produksi sesuai standar ISPO. Untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang, Musim Mas menggelar pelatihan rutin mengenai praktik budidaya berkelanjutan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3), serta aspek sosial dan lingkungan.
Seluruh biaya sertifikasi ISPO ditanggung oleh perusahaan, sehingga pekebun dapat fokus pada peningkatan praktik tanpa harus terbebani biaya tambahan.
Dampak program ini mulai dirasakan oleh para petani binaan. Salah satunya Lady Ardyanto, pekebun swadaya asal Desa Pasir Jaya, Rokan Hulu, Riau, yang telah tersertifikasi ISPO sejak 2021.
“Memang saat ini belum ada perbedaan harga TBS bagi yang bersertifikat, tetapi dengan praktik budidaya yang lebih baik, hasil panen saya meningkat. Harapan saya, Musim Mas bisa terus mendampingi lebih banyak petani, dan pemerintah membuat proses sertifikasi ISPO lebih mudah,” ujarnya. (T1)