InfoSAWIT, JAKARTA — Memasuki Oktober 2025, peta kekayaan para konglomerat Indonesia kembali mengalami pergeseran. Melansir Bloomberg Billionaires Index, Kamis (9/10/2025), sebagian besar taipan nasional masih bertahan di jajaran elite dunia dengan total nilai kekayaan mencapai ratusan triliun rupiah. Dari sektor energi, perbankan, teknologi, hingga perkebunan kelapa sawit, para pengusaha besar ini terus menunjukkan dominasinya di kancah ekonomi nasional maupun global.
Di posisi puncak, Prajogo Pangestu, pendiri Barito Pacific Group, kembali menegaskan statusnya sebagai orang terkaya di Indonesia. Kekayaannya tercatat mencapai US$44,3 miliar atau sekitar Rp735,16 triliun, melonjak 49,2 persen sepanjang tahun ini. Dengan portofolio bisnis yang mencakup petrokimia, energi baru terbarukan, hingga pembangkit listrik, Prajogo kini menempati peringkat ke-45 orang terkaya dunia.
Melalui perusahaan seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), Prajogo menjadi simbol transformasi bisnis hijau di Indonesia—menggabungkan ekspansi industri dengan komitmen terhadap energi bersih.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Sumut Periode 8-14 Oktober 2025 Masih Naik Tipis Cenderung Stagnan
Posisi kedua ditempati oleh Low Tuck Kwong, pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN), salah satu perusahaan batu bara terbesar di tanah air. Kekayaannya kini mencapai US$25,3 miliar (Rp419,85 triliun), meski turun 9,2 persen akibat fluktuasi harga komoditas energi global.
Sementara itu, di posisi ketiga dan kelima secara berurutan ada Budi Hartono dan Michael Hartono, duo pengendali Grup Djarum dan Bank Central Asia (BCA). Meski nilai kekayaan keduanya menurun lebih dari 20 persen, mereka tetap menjadi ikon bisnis Indonesia dengan jaringan kuat di sektor keuangan, digital, dan industri manufaktur.
Anthoni Salim: Konglomerat Multisektor dengan Jejak Kuat di Perkebunan Sawit
Nama Anthoni Salim, pemilik Grup Salim, menempati posisi keempat dengan total kekayaan mencapai Rp278,84 triliun. Di bawah bendera Indofood Group, Anthoni dikenal luas sebagai pengusaha besar di sektor makanan, energi, dan pertambangan. Namun, sedikit yang tahu bahwa Salim Group juga menjadi pemain penting dalam industri kelapa sawit melalui dua perusahaan besar: PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum) dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP).
BACA JUGA: PP 24 Tahun 2025 Tantangan Bagi Pelaku Usaha Perkebunan Sawit
Kedua perusahaan tersebut memiliki ribuan hektare kebun sawit yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia dan terintegrasi dengan industri hilir seperti minyak goreng dan oleokimia. Melalui rantai bisnis ini, Anthoni Salim ikut menopang posisi Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia.
Meski fokus utama bisnisnya berada di sektor pangan dan energi, kiprah Salim Group di dunia sawit menunjukkan bahwa komoditas ini tetap menjadi pilar strategis ekonomi nasional — tidak hanya bagi petani, tapi juga bagi korporasi besar yang menopang ekspor dan industri hilir dalam negeri.