InfoSAWIT, JAKARTA — Indonesia kembali menunjukkan perannya sebagai pemimpin aksi iklim dunia melalui capaian konkret dalam pelaksanaan Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation Plus (REDD+). Dalam acara penutupan proyek Indonesia REDD+ Result-Based Payment (RBP) for Result Period 2014–2016 di Balai Kartini, Jakarta, Senin (6/10), pemerintah menegaskan komitmennya terhadap pengurangan emisi dan pengelolaan hutan berkelanjutan.
Sekretaris Utama Kementerian Lingkungan Hidup / Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Rosa Vivien Ratnawati, S.H., MSD., yang hadir mewakili Menteri, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan bukti nyata kepemimpinan Indonesia dalam menyeimbangkan pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.
“Melalui REDD+, Indonesia berhasil menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan secara signifikan, sekaligus mendapat pengakuan internasional berupa Result-Based Payment sebesar USD 499,8 juta,” ujarnya. Dari jumlah tersebut, USD 340,7 juta telah disalurkan, termasuk USD 103,8 juta melalui dukungan Green Climate Fund (GCF) yang dikelola oleh UNDP.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom Melesat pada Rabu (8/10), Perdagangan CPO di Bursa Malaysia Menguat
Capaian ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju FOLU Net Sink 2030, yakni kondisi di mana penyerapan karbon di sektor kehutanan dan lahan lebih besar daripada emisi yang dihasilkan.
Langkah tersebut sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang konsisten menepati komitmen Paris Agreement dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dan mendorong pembangunan rendah karbon.
Menurut Menteri Lingkungan Hidup / Kepala BPLH Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., M.P., keberhasilan program REDD+ bukan hanya soal menjaga hutan, tetapi juga menciptakan dampak langsung bagi masyarakat.
BACA JUGA: Harga TBS Sawit Sumut Periode 8-14 Oktober 2025 Masih Naik Tipis Cenderung Stagnan
“Upaya ini melibatkan komunitas lokal, memperkuat keadilan lingkungan, serta membuka peluang ekonomi hijau yang inklusif,” katanya dikutip InfoSAWIT dari FB Menteri Lingkungan Hidup, Kamis (9/10/2025).