InfoSAWIT, KUALA LUMPUR – Ekspor minyak sawit mentah (CPO) Malaysia diprediksi naik menjadi 1,42 juta mt di bulan September, atau terdapat kenaikan sekitar 9% dari 1,299 juta ton di Agustus, sesuai hasil survei. Karena harga minyak sawit merosot ke level terendah dibanding tahun lalu, memicu peningkatan permintaan.
Dilansir S&P Global, pertumbuhan ekspor untuk September 2022 telah dibatasi oleh adanya potongan harga yang ditawarkan produsen utama minyak sawit dunia, Indonesia serta adanya kekhawatiran resesi global, merujuk sumber pelaku industri.
Sementara, impor minyak sawit Malaysia tercatat turun menjadi sebesar 100.000 ton pada September, turun dibanding bulan Agustus yang mencapai 145.000 ton, menurut perkiraan median survei dari delapan pelaku industri.
BACA JUGA: Praktik Sawit Berkelanjutan di Kabupetan Tebo, Diawali Pendataan dan Pemetaan
Konsumsi lokal dipatok pada 283.500 ton untuk September. Produksi minyak sawit Malaysia untuk September 2022 meningkat menjadi 1,738 juta ton dari 1,725 juta ton pada Agustus, sesuai survei yang dilakukan, lantaran arus masuk pekerja asing ke perkebunan meningkat di beberapa bagian negeri Jiran itu. (T2)